APSSI Jabar Blusukan ke Petani Singkong Sukabumi

APSSI Jabar Blusukan ke Petani Singkong SukabumiMelanjut kunjungan sebelumnya (26/10/2017) dari pengurus APSSI (Asosiasi Petani Singkong Seluruh Indonesia) Wilayah Jawa Barat ke para petani singkong di Jampang Kulon dan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (7/10/2017) ke lokasi serupa berlangsung kunjungan dengan fokus:”Meningkatkan harga komoditas singkong yang terpuruk. Solusi segera harus ada di lapangan. Akhir-akhir ini harganya pernah jatuh ke angka Rp. 175 per Kg. Langkah daruratnya, kami tampung untuk awal ini Rp. 500 per Kg (di atas truk), dengan berbagai insentif” papar Baskoro, Sekjen APSSI Wilayah Jabar.

Baskoro mengatakan hal ini disela-sela blusukan mengunjungi petani dan pebisnis singkong di Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi. Tawaran jangka panjang yang disosialisasikan Baskoro yang ditemani pengurus APSSI Wilayah Jabar, Agus Warsito. “Kepastian pembayaran, asuransi dan kredit usaha, pengadaan bibit yang dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas sekitar 6 kali lipat dari yang ada saat ini. Juga pendirian koperasi serta pabrik untuk jangka menengah dan panjang.”

Menurut Baskoro, hasil kunjungan ini menuai antusias para petani untuk mendirikan koperasi, pun mendirikan pabrik pengolahan singkong, untuk jangka menengah dan panjang. “Ini digagas dan berusaha diimplementasikan, agar terjadi efisiensi. Harga jual petani pun, meningkat,” tambahnya.

Sekedar informasi, hasil kunjungan APSSI Wilayah Jabar:”Hanya dari satu stock pile (tempat pengumpulan) sehari bisa 10 truk (@ 12 ton). Sayangnya, ini diangkut ke Lampung dan daerah lain. Ini kan butuh BBM, tata niaga pun belum rapi,”jelas Agus yang pada hari itu sudah memperoleh sejumlah kesepakatan dengan para petani singkong di daerah binaannya – “Secepatnya, nasib petani singkong bisa berubah. Ironi, karena harga jatuh, ribuan hektar singkong tak dipanen walau telah lebih berusia 1 tahun. Padahal, idealnya usia 8 bulan harus dipanen.”

Diketahui, harga keekonomian komoditas singkong yang bisa menguntungkan petani, sedikitnya Rp. 1.200/ Kg. “Benar, bila berpatokan pada fair trade, sekitar Rp. 1.500 –an per Kg itu. Impor pun oleh pemerintah harus dikendalikan dengan ketat, jangan jor-joran,” jelas Baskoro kala ditanya – Berapa harga jual ideal untuk petani singkong?

“Ingat, ini baru tahap awal. Lambat laun pertemuan kami dengan para petani tadi, akan ke sana arahnya yang fair itu. Cita-cita kami petani menjadi sejahtera, bukan hanya pabrik dan pengusaha tertentu saja,” tutup Baskoro yang dalam waktu dekat akan melakukan temu muka dengan petani dengan pokok bahasan yang lebih membumi. (HS/GUN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed