Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama merasa diperlakukan tidak adil oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurutnya, Tim IT KPU justru meloloskan partai-partai yang tidak memenuhi persyaratan. Sementara Partai Idaman yang sudah melengkapi semua persyaratan tidak diloloskan.
“Biasa, mungkin ini miss administrasi dari katakanlah tim IT karena ternyata di sana kita temukan ada berkas-berkas yang tidak lengkap tapi dinyatakan lulus tapi kami dinyatakan tidak lulus,” katanya saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (24/10).
Temuan itu berasal dari KPU sendiri yang beberapa waktu lalu mempublikasi data Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL).
“Kemudian kita dapatkan katakanlah ada miss administrasi dalam laporan itu,” tegas raja dangdut tersebut.
Apalagi, lanjutnya, server dari KPU untuk mengisi SIPOL sendiri terkadang up and down.
“Nah ini kami minta kepada Komisioner KPU untuk bisa katakanlah meninjau kembali kinerja daripada Tim IT yang memang up and down dan sebagainya,” harap Rhoma.
Rhoma berharap KPU meloloskan partai yang dipimpinnya untuk bisa ikut di Pemilu 2019.
“Harapannya tentunya, bisa diterima sebagai pendaftar partai politik peserta Pemilu untuk melanjutkan verifikasi. Inilah yang kami mohon kepada KPU dan Bawaslu, agar kami diperlakukan sama. Itu aja,” tukasnya.