Lomba Easai MSB Hadiah 4 Juta

Lomba Easai MSB Hadiah 4 JutaMajelis Sastra Bandung (MSB) merupakan komunitas sastra nirlaba, berdiri 25 Janurai 2009. didirikan oleh penggiat sastra seperti Dedy Koral, Aendra Medita, Hermana HMT, Hanief, Ayi Kurnia, dan Yusef Muldiyana.

Menjelang ulangtahunnya yang ke 9, MSB kembali menggelar lomba, kali ini lomba esai dengan tema “Hubungan Komunitas Sastra dengan pemerintah” untuk umum warga negara indonesia. Lomba dimulai 1 Oktober dan berakhir 25 November 2017.

Persaratannya al: untuk seluruh warga negara Indonesia, memakai bahas indonesia, jenis hurup Time New Roman (12), panjang 4 lembar kertas A4 atau 7000 karakter. Pengiriman naskah ke email : [email protected].

“Meskipun pengiriman sampai tanggal 25 Nopember tapi bisa saja ditutup sebelum tanggal itu, jika sudah ada 100 orang pengirim” dan penjurian hingga awal desember sementara pengumuman tanggal 25 Januari 2018.

Tema ini diangkat, lantaran selama ini kehidupan sastra terasa diabaikan oleh pemerintah, kalau ada acara acara tertentu paling hanya sebagai sisipan dalam rangkaian acara . Padahal, kehidupan sebuah kota, propinsi atau negara, sastra memegang peranan pentinga sejak zaman pra-penjajahan hingga kini.
MSB sebagai komunitas sastra yang berkegiatan di Bandung mencoba mendobrak hal ini dengan prinsip udunan untuk setiap acara. Aktivitas rutinnya ialah

“Pengajian Sastra” dengan cita-cita menggali kembali gairah para penyair muda, menghidupkan kembali ruang-ruang diskusi yang pernah hidup beberapa waktu lalu.

Pengajian Sastra berlangsung rutin, sebulan sekali dan pada Desember 2017 ini sudah pengaian sastra ke 90. Berisi diskusi sastra dengan tema beragam, mulai mengkaji ilmu dan pengetahuan tentang sastra yang di dalamnya meliputi puisi, novel, cerpen, teater, flm, musik dll.

Beberapa penyair “menghidupkan” Majelis ini mulai dari Acep Zamzam noer, Afrizal Malna, Binhad Nurohmat, Ahmad Subbanudin Alwi, Hawe Setiawan, Soni Farid Maulana, Syafrina Noorman, Imam Abda, Ahda Imran, Irfan Hidayatullah, Eriyanti Nurmala Dewi, Nenden Lilis Aisyah, Septiawan Santana, Faisal Syahreza, Ahmad Faisal Imran, Yopi Setia Umbara, Herri Maja Kelana, Anwar Kholid, Zulfa Nasrullah, dan sejumlah sastrwaan nasional lainnya.

Dengan Moto/Tagline: Majelis Sastra Bandung, ruang Sastra yang sebenarnya, lahir seumlah buku antologi dengan kesederhanaan yang sangat sederhana. Sehingga kami bisa berkata bahwa MSB adalah sebuah lembaga kebudayaan (khususnya sastra) nirlaba, mengembangkan kesenian, penerbitan, penelitian, dokumentasi, dan wadah kreativitas tanpa dipengaruhi partai politik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *