Wanita Hamil Dijadikan Umpan Aksi Pembegalan di Cirebon

Wanita Hamil Dijadikan Umpan Aksi Pembegalan di CirebonTega benar dilakukan SR alias Tiong (28). Montir asal daerah Suranenggala, Kabupaten Cirebon ini diduga nekat menjadikan istrinya yang hamil 2 bulan, FT alias Fitry (20) sebagai umpan untuk aksi pembegalan sepeda motor.

Pembegalannya terjadi di Jalan Raya depan Ramayana termasuk Desa Tegalsari Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. SR beraksi bersama KR alias Karnen (18), KT alias Andri (34), FZ alias Tenggok (20) dan SL alias Serlin (20).

Kapolres Cirebon, AKBP Risto Samodra didampingi Kepala Sat Reskrim Polres Cirebon, AKP Reza Arifian menjelaskan modusnya pelaku menggunakan facebook seorang wanita sebagai pancingan mengajak kenalan korban.

“Kemudian mengajak bertemu di suatu tempat. Saat korban datang, para pelaku memepet dan menendang korban sehingga terjatuh. Para pelaku memukuli dan merampas sepeda motor korban,” kata AKBP Risto, Senin (21/8).

Kapolres menjelaskan sepeda motor korban kemudian dijual. Korban lalu melapor kepada Polsek Plered. Tidak lama kemudian, enam pelaku curas atau begal ditangkap berikut penadah, yakni SD (24) dan AD alias Tole (24).

Adanya kejadian ini, lanjut Kapolres, dihimbau pengguna media sosial agar lebih berhati-hati bila berkenalan dengan lawan jenis agar kejadian serupa tidak terulang dikemudian hari.

Kasat Reskrim Polres Cirebon, AKP Reza Arifian menambahkan perempuan yang terlibat curas yakni FT dan SL berperan sebagai pemancing korbannya di facebook. “Tersangka menulis statusnya lajang,” kata Kasat.

Barang buktinya, lanjut Kasat, dua sepeda motor korban dan sarana pelaku. Untuk perkembangan tersangka dan TKP lainnya ditangani oleh Tekab 852 wilayah barat Sat Reskrim Cirebon dan Unit Reskrim Polsek Plered.

Satu dari delapan tersangka, FT alias Fitry membenarkan ia dan korban, yakni Andri asal Plered, Kabupaten Cirebon kenalan melalui facebook seminggu sebelumnya. “Korban minta no WA dan pin BB,” kata Fitry, sambil mual-mual.

Kemudian, lanjut Fitry, keduanya lalu berkomunikasi. Korban ajak hubungan badan dan karaokean. Fitry bilang kalau sudah nikah. “Dia (korban) tidak percaya dikira saya wanita nakal karena pakai tato di tangan dan kaki,” katanya.

Dia menjelaskan ajakan hubungan badan dan karaokean melalui pesan singkat. Telepon genggam Fitry dipinjam SL, dan baca isi pesan itu. SL bilang kepada Tiong. Diduga cemburu lalu kirim SMS ajakan ketemuan.

Begitu di TKP, kata Fitry, korban dipukuli suami dan temannya. “Niat awal hanya memukuli saja, tidak ambil motornya. Namun, malah diambil dan dijual. Saya dan dia (SL) tidak dapat uangnya,” kata wanita keguguran dua kali ini.

 

Mangun Wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed