Mandat Partai Berkarya, ini Paparan Eka Santosa

Mandat Partai Berkarya, ini Paparan Eka SantosaEka Santosa, Ketua Umum Gerakan Hejo beberapa jam usai beroleh mandat dari Ketua Umum Partai Berkaya, Neneng A. Tutty, SH., yang ditandatangani bersama Sekertaris Jenderal DR. H. Badaruddin Andi Picunang, melalui Surat Mandat Nomor 105-SM/DPP/BERKARYA/VI/2017, tertanggal 5 Juni 2017, angkat bicara. Menurutnya, berat amanah ini. “Dengan segenap kemampuan, akan saya tunaikan tuntas. Utamanya, verifikasi partai pada Oktober mendatang,” papar Eka di kediamannya Kawasan Ekowisata dan Budaya Alam Santosa di Pasir Impun Kabupaten Bandung.

Malam itu Eka didampingi rekan politiknya dari Partai Berkarya yang mulai merapat di antaranya Dida K Ursitadinata dari wilayah Subang,dan Drs. Asep Ishak dari wilayah Karawang:”Pilihan menerima mandat ini tak sekedar sekonyong-konyong,” lagi ujarnya dengan melanjutkan – ”Sadar pilihan ini akan mengundang tanda tanya besar. Sepintas mulai saat ini mari saya jelaskan ya?”

Tak berapa lama, Eka memaparkan secara singkat dialektika konsep Trilogi Pembangunan dengan pidato Trisakti Presiden Soekarno tahun 1963.”Ini dahsyat bila dipadukan, mengukuhkan kembali Pancasila sebagai idiologi negara secara utuh. Catat, yang menentang Pansila saat ini sudah terang-terangan. Harus diamkah? Dalam dua paham itu dengan plus-minusnya, titik tumpunya – mensejahterakan rakyat. Pancasila harus mampu memanusiakan manusia Indonesia seutuhnya, bukan yang kearab-araban atau kebarat-baratan, atau antar keduanya!”

Selintas Eka dalam paparannya, mensitir pergulatan politik nasional yang terkandung dua warna utama berupa identifikasi konsep Trisakti. Yang pertama menyiratkan kandungan kedaulatan secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya. Sedangkan kandungan warna lanjutannya, bertumpu pada konsep Trilogi Pembangunan. Yang ini lazim dikenal sebagai stabilitas nasional yang dinamis, pertumbuhan ekonomi tinggi, serta pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

“Gamblang, kan? Ini ibarat rekonsiliasi secara ideologis. Di lapangan bila perlu Mas Guruh (Soekarno Putra – Red.) dengan Tommy Soeharto bisa dipertemukan”, begitu ujarnya dengan tawa renyah bernuansa suara baritonnya yang khas –“Tentu atas perkenan para olot (tetua adat) dari BOMA Jabar. Selama ini mereka sudah lama memimpikannya.”

Guliran Eka yang kini masih menjabat sebagai Ketua Forum DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum, dan Sekjen BOMA Jabar menerima mandat DPP Berkarya di Jawa Barat ini, setidaknya telah mewarnai konstalasi peta politik Jabar. “Bila pewarnaan saya ini berimbas pada kemaslahatan bangsa dan negara, mengapa tidak saya terima?” begitu tutupnya dengan rona wajah optimis ikut di Pemilu 2018.

 

Hari Safiari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *