RS Lebih Penting Ketimbang Keberadaan Kantor DPRD

RS Lebih Penting Ketimbang Keberadaan Kantor DPRDPenundaan pembangunan gedung baru DPRD Kabupaten Bandung Barat jangan sampai menghalangi rencana pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak di Gedung DPRD saat ini di Padalarang. Hal itu disebabkan pelayanan publik di rumah sakit lebih penting ketimbang keberadaan Kantor DPRD.

“Jika RSIA mau dibangun sekarang silakan. Gedung DPRD sekarang sudah bisa dipakai. Tinggal Pemkab komunikasi saja dengan DPRD,” ujar Ketua DPRD KBB Aa Umbara Sutisna, Minggu 5 Februari 2017.

Seperti diketahui, Pemkab berencana membangun RSIA di lokasi Kantor DPRD KBB saat ini. Sementara, gedung dewan rencananya akan dibangun di dekat Kompleks Pemkab Bandung Barat di Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah.

Rencananya, gedung dewan akan dibangun di atas lahan seluas 2 hektare. Sementara, 4.000 meter persegi di antaranya untuk bangunan gedung. Gedung DPRD tersebut akan memiliki enam lantai dilengkapi ruang fraksi, komisi dan juga sejumlah taman di areal gedung. Kebutuhan anggaran untuk membangun gedung dewan sekitar Rp 130 miliar.

Aa mengungkapkan, gedung baru DPRD memang semula rencananya akan dibangun tahun ini. Namun lantaran keterbatasan anggaran, pembangunan gedung dewan ditunda hingga akhir tahun nanti. “Kami akui butuh gedung dewan yang lebih bagus dan lebih representatif. Namun untuk saat ini belum prioritas karena masih banyak infrastruktur jalan yang rusak dan pelayanan belum optimal. Jadi, anggaran yang ada saat ini lebih baik dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur,” katanya.

Meski demikian, menurut Aa, rencana pembangunan RSIA di kantor dewan saat ini bisa saja dilanjutkan. Dia meminta agar Pemkab tidak ragu-ragu melanjutkan rencana tersebut jika memang sudah siap direalisasikan.

“Jangan terhambat oleh pembangunan gedung dewan baru. Sebab, untuk bekerja, kami masih bisa mengontrak. Yang penting kan kinerjanya, bukan gedungnya. Percuma jika gedung mewah, tetapi kinerjanya tidak optimal,” ujarnya.

Terkait dengan rencana pembangunan RSIA Padalarang, Kepala Dinas Kesehatan KBB Pupu Sari Rohayati mengatakan, pihaknya telah melakukan studi kelayakan. Menurut dia, pada 2017 ini pembangunan akan memasuki proses detail engineering design (DED).

Rencananya, pembangunan bakal dikerjakan dalam dua tahap, yakni memanfaatkan gedung DPRD saat ini lalu menambah infrastruktur yang belum ada, seperti ruang ICU dan pembangunan IPAL. “Pembangunannya nanti disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit. RSIA ini nantinya melengkapi tiga RSUD yang sudah ada, yakni di Cililin, Lembang, dan Cikalongwetan,” katanya.

Dia menambahkan, pembangunan RSIA Padalarang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan yang lebih spesifik kepada masyarakat. Apalagi, menurut dia, kasus ibu dan anak di KBB cukup tinggi, sehingga membutuhkan perhatian khusus. “Jadi, tidak semuanya rumah sakit umum, tetapi kami juga perlu membangun rumah sakit ibu dan anak,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *