HMB Gandeng KPU dan Peluden Gelar Dialog Interaktif

HMB Gandeng KPU dan Peluden Gelar Dialog InteraktifDalam rangka menyambut berlangsungnya pilkada di Banten 2017 mendatang, mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Banten (HMB), menggandeng dua lembaga negara, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Peludem), untuk dialog interaktif terkait Pilkada Banten.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Banten, Mufti Azmi Miladi, menuturukan, dialog Interaktif ini dilaksanakan sebagai upaya memberikan penyadaran kepada semua mahasiswa Banten yang kuliah di Jabotabeka Banten.

“Fungsi partisipasi, dan pengawasan mahasiswa terhadap Pilgub Banten, ini sangatlah penting, sebagai mahasiswa kita harus paham peta politik menjelang Pilgub Banten ini” tutur, Azmi Miladi, dalam Sambutannya, dalam Acara, Dialog Interaktif, dengan tema, menuju Pilkada Banten: Partisipasi Anak Muda di luar elektoral.

Mahasiswa Jurusan Politik Universitas Muhammadiyyah Jakarta (UMJ) ini, lebih lanjut menjelaskan, dalam momentuk Pilkada, mahasiswa harus cerdas dan jeli dalam menentukan pilihannya, karena pilihan lima menit itu menetukan nasib kita semua selama lima tahun.

“Mahasiswa harus cerdas dan jeli, dalam memilih, karena memilih pemimpin dalam TPS itu akan menentukan nasib kita masyarakat Banten, selama lima tahun, jangan sampai milih asal asalan,” lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, acara dialog Interaktif terkait Pilkada Banten ini, merupakan kegiatan yang dirancang oleh Himpunan Mahasiswa Banten, dan acara tersebut telah menjadi rencana bidang keilmuan, sebagaimana yang telah ditetapkan dal program kerja organisasi.

Hal senada juga disampaikan oleh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten, Agus Supadmo, dalam dialognya dengan mahasiswa, menjelaskan, selama ini, tingkat partisipasi masyarakat di Banten dalam Pilkada, itu masih rawan money Politic.

“Masalah Money Politic di Banten, itu masih marak terjadi, dan ini juga menjadi tugas kita semua, kalau ingin merubah Banten ya memilih, jangan Golput karena Golput buka solusi untuk perubahan di Banten,” ujar Komisioner KPU Provinsi Banten, dalam dialognya dengan mahasiswa di Aula Himpunan Mahasiswa Banten.

Lebih lanjut, Agus juga mengajak semua mahasiswa Banten yang hadir dalam acara dialog Interaktif, untuk tidak golput, dan memberikan perubahan kepada Banten, dengan cara memilih dan menilak money politic.

“Kita Bismillah, mari kita rubah paradigma masyarakat, untuk tidak Golput, dan harus memilih, karena dua calon ini, harus di pilih, Golput itu tidak akan membawa perubahan apapun kepada Banten, itu closing statmen saya kepada adik adik mahasiswa,” ucap Agus, dalam dialog Interaktif tersebut, (Tegas).

Berbeda dengan Agus, aktivis Perludem, Usep Hasan Sadikin, menjelaskan, proses terjadinya Pilkada serentak di Indonesia, salah satunya di Banten, itu sebagau upaya meminimalisir anggaran Pilkada.

“Kenapa Pilkada serentak harus dilakukan itu, untuk meminimalisir anggaran negara, karena anggaran Pilkada ini cukup besar, selain itu ada juga konteks kenapa itu dilakukan, karena tidak ada kesinkronan antara parlemen dan pemerintahan Jokowi saat itu”. ungkap, Usep Hasan Sadikin, saat berdialog dengan mahasiswa Banten.

Acara Dialog Interaktif yang berlangsung di Aula Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) yang bertempat di Jl. Semanggi II, Ciputat ini, berjalan dengan banyak pertanyaan dari mahasiswa, salah satu mahasiswa juga tampak mengkritisi Komisi Pemilihan Umun (KPU) Provinsi Banten.

Deni Iskandar, Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam, asal Pandeglang ini menilai, kinerja KPU Provinsi Banten, dalam mengatasi Golput, masih belum terlihat. Dia menilai, angka Golput, di Provinsi banten, pada pilkada serentak kemarin cukup tinggi.

“KPU harus punya strategis yang masif untuk mengatasi angka Golput yang lumayan tinggi di Banten, jangan sampai angka Golput di Pilgub Banten ini, meningkat, KPU harus punya target untuk mengatasi angka Golput” ujar, Deni Iskandar. Dalam dialognya dengan KPU dan Perludem, di Aula Himpunan Mahasiswa Banten.

Lebih lanjut, Mahasiswa UIN Jakarta yang akrab disapa Goler ini, menekankan kepada KPU Provinsi Banten, agar angka Golput dalam Pilgub ini menurun.

“Jika Pilkada Serentak kemarin di Banten, angka Golputnya meningkat, maka dalam Pilkada ini, harus menurun, kalau misalnya kemarin tingkat Golput masyarakat dalam Pilkada mencapai 20 persen, maka Pilkada Tahun ini harus turun, minimal 10 persen” lanjutnya.

Dia (Deni) menilai, partisipasi pemilih masyarakat di Banten terutama di Banten pedalaman, masih sangat tradisional.

“Partisipasi masyarakat di perkampungan dalam memilih masih sangat tradisional, nah masyakat di perkampungan inilah yang berpotensi Golpunya tinggi, KPU harus turun kebawah, secara masif agar tingkat golput bisa menurun, berikan pendidikan politik,” paparnya.

Sebagaimana diketahui, dalam kontestasi politik di Pilkada Banten, terdapat dua nama calon yang akan bertarung, yaitu, Pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy dan Rano Karno-Embay.

 

AWADUDIN ANGKRIH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *