Buna Wijaya seorang seniman yang masih meneruskan tradisi melukis pemandangan alam berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang sangat rasional. Ia menandai realitas dengan batas naturalisme alam semesta dan menterjemahkannya lewat ekspresi estetiknya.
Kencenderungan lukisan-lukisan Bunawijaya merekam nuansa alam yang penuh misteri dan magis. Persoalan realitas yang dianggap biasa-biasa, di tangan dan pemikiran Bunawijaya menjadi luar biasa, karena cara mengungkap realita obyek alam semesta tidak sembarangan yang dituangkan dalam kanvasnya.
Perasaan dan kepekaan dalam mewujudkan suatu ekspresi karya seninya, tidak sekedar indah (estetika) tetapi lebih bermuatan magis, misteri dan mengarah ke a lam surealisme. Contoh karya seni lukisnya dengan tema “Selubung Alam” “Awan” dan “Panggilan Alam”.
Gagasan, pemikiran dan perasaan dalam mewujudkan sebuah proses karya seni tidak sekedar ada (realitas) tapi lebih dari itu. Karya-karya Bunawijaya menggugah batin dan rasa yang sangat dalam.
Keunikan-keunikan karya seni lukisnya berbeda dengan karya-karya naturalis seniman pada umumnya. Karya-karya naturalis Banuwijaya mengolah pertanyaan bagi para pengamat seni yang melihatnya.
Jim Supangkat, kurator senior Indonesia, memaparkan, lukisan-lukisan pemandangan alam Bunawijaya memang harus dibaca berdasarkan pengamatan yang spesifik, yang berjarak dari percaturan wacana-wacana. Pengalamannya yang kaya dalam menjelajahi alam, membuat ia mengenali keragaman alam.
“sebagai pecinta alam, ia bisa membedakan watak alam di sesuatu tempat dengan watak alam lainnya, seperti merasakan perbedaan watak-watak manusia”, ujar Jim Supangkat yang sekaligus menguratori pameran tunggal Bunawijaya saat pembukaan “Batas Realitas di Kaki Langit” di Selasar Suryo Art Space (Bale Tonggoh) Jl. Bukit Pakar Timur 100 Bandung