Gerakan Hejo Bantu Didin “Penyu” Dirikan Yayasan Eliminasi Pembalakan Liar

Gerakan Hejo Bantu Didin “Penyu” Dirikan Yayasan Eliminasi Pembalakan Liar Tak berselang lama setelah kunjungan DPP Gerakan Hejo ke Batu Hiu Pangandaran (25/10/2016), pada Rabu (3/11/2016) giliran rombongan Didin “Penyu” hadir di Alam Santosa Pasir Impun, Kabupaten Bandung. Didin “Penyu” yang kondang sejak era 1980-an secara mandiri, menyelamatkan 5 spesies dari 7 spesies penyu yang ada di dunia – datang demi merealisasikan sejumlah bantuan dari DPP Gerakan Hejo.

Diketashui hewan penyu yang imut-imut ini bak kura-kura laut, di semua samudra di dunia saat ini hanya ada tujuh jenis yang masih bertahan. Ini dia 5 dari 7 spesies penyu yang diselamatkan Didin “Penyu” secara swadaya selama puluhan tahun. Daftarnya, mulai dari hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu kemp’s ridley (Lepidochelys kempi), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu pipih (Natator depressus), dan penyu tempayan (Caretta caretta).

“Waktu kunjungan ke Batu Hiu, memang diutarakan akan dibantu legalisasi kelembagaannya, membentuk yayasan. Ada pun bantuan perangkat komputer itu untuk memperlancar pendataan penyu langka,” jelas Eka Santosa, Ketua Umum DPP Gerakan Hejo, usai mempertemukan Didin “Penyu” dengan notaris Indra Prayitno yang hari itu sengaja dihadirkan di Alam Santosa.

“Bagi KPBL (Kelompok Pelestari Biota Laut), sangatlah bermanfaat. Selama ini ada bantuan dari dalam dan luar negeri, mereka tanya – badan hukum KPBL, apa? Sekarang mah kami lega,” kata Didin “Penyu” setelah menerima bantuan komputer, yang sesudahnya Ia diberi iket adat warna hitam oleh Eka yang biasa disandangnya sehari-hari. “Pakailah iket asli ini dari warga Baduy, selama mengurus penyu kesayangan kita, agar tak punah, Jangan takut, selama membela penyu”.

Berterima kasih atas bantuan ini, tak urung Didin “Penyu” masih punya impian lain – Inginnya Ia punya kendaraan roda empat atau roda tiga. “Untuk antar jemput telur penyu atau mengambil penyu yang tertangkap tak sengaja oleh nelayan. Biar penyu dan telurnya aman terselamatan,” tambahnya.

Embrio Gerakan Hejo Pangandaran

Disela-sela penyerahan bantuan tadi, dalam waktu yang sama Eka menyerahkan Surat Tugas untuk pembentukan pengurus Gerakan Hejo di Kabupaten Pangandaran. Surat ini diberikan ke pegiat lingkungan hidup di Batu Hiu Kabupaten Pangandaran bernama Anda. “Secepatnya, besok pagi saya serahkan ke Pak Supratman. Biar pembalak hutan di Pangandaran ditindak aparat,” kata Anda yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang foto dan video keliling di daerahnya.

Tercantum dalam formatur Gerakan Hejo untuk kabupaten Pangandaran ini terdiri atas: H. Supratman, Be.C; Iin Komarudin, SH; Didin Saepudin; Anda S; dan Nanang. Diketahui dari lima tokoh pergerakan dan lingkungan hidup ini, tercatat ada nama H. Supratman. Ia adalah mantan Ketua Presidium Pemekaran Kabupaten Pangandaran.

“Adanya Pak Supratman di Gerakan Hejo di Pangandaran semoga bisa mempercepat penghentian pembalakan liar di hutan-hutan titipan dari leluhur kita,” pungkas Eka yang hari itu merasa puas warga Pangandaran mulai bangkit melawan pembalakan liar di daerahnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *