Pembiayaan Proyek Infrastruktur Melesat 51 Persen

Pembiayaan Proyek Infrastruktur Melesat 51 PersenPricewaterhouseCoopers (PwC), perusahaan konsultan yang berbasis di London, Inggris, melansir pembangunan infrastruktur yang digalakkan Presiden Joko Widodo selama dua tahun kepemimpinannya berkembang baik. Hal ini ditandai dengan naiknya pengeluaran pemerintah untuk pembiayaan infrastruktur, yaitu sebesar 51 persen.

“Pengeluaran pemerintah untuk proyek infrastruktur meningkat sekitar 51 persen. Sedangkan, pembiayaan infrastruktur tercatat menyerap 63 persen dari anggaran pemerintah,” ujar Julian Smith, Konsultan PwC, Selasa (11/10).

Lebih rinci ia menerangkan, pengeluaran pemerintah untuk sejumlah proyek infrastruktur pada tahun 2014 sebesar US$11,7 miliar atau setara Rp139 triliun. Sedangkan, pada tahun 2015, pengeluaran pemerintah meningkat menjadi US$15,5 miliar atau setara Rp209 triliun.

Namun demikian, ia bilang, pembiayaan infrastruktur tahun ini menurun. Pasalnya, infrastruktur hanya menyedot 63 persen dari keseluruhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

Padahal, dua tahun lalu, pembangunan infrastruktur mampu terserap hingga 78 persen anggaran negara. Kemudian, tahun lalu, menciut menjadi 72 persen saja. “Padahal, anggaran pembiayaan infrastruktur tahun ini direncanakan tumbuh 9 persen dari tahun sebelumnya,” imbuh Smith.

Ia menilai, anggaran infrastruktur tahun ini tidak berjalan maksimal karena penyesuaian anggaran yang sedang dilakukan pemerintah. Pun demikian, pemangkasan anggaran itu tak bisa dihindari demi menutup kekurangan fiskal.

Beruntung, pemerintah kembali mengalokasikan anggaran untuk infrastruktur pada Rancangan APBN (RAPBN) 2017 sekitar Rp346,6 triliun.

Belanja Infrastruktur Menciut

Dalam jangka menengah-panjang, Smith memproyeksi, belanja pemerintah di sektor infrastruktur akan semakin menciut. Setidaknya, tahun 2025 mendatang atau sekurang-kurangnya setelah era Jokowi berakhir. Hal ini dikarenakan sektor prioritas akan mengalami pergantian.

“Belanja pemerintah di sektor infrastruktur akan jatuh setelah tahun 2019, yakni pada tahun 2025 sebesar 5,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB),” terang dia.

Adapun, saat ini, PwC mencatat, belanja sektor infrastruktur menyedot porsi 5,7 persen dari PDB. Karenanya, pemerintah harus cermat membangun proyeksi ke depan, sektor mana lagi yang akan digenjot oleh pemerintah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed