Eka Santosa Kecam Amburadulnya Gelaran PON XlX Jabar

Eka Santosa Kecam Amburadulnya Gelaran PON XlX JabarUntuk kesekian kalinya Eka Santosa Mantan Ketua KONI Jabar selaku Ketua FPOJB (Forum Penyelamat Olahraga Jawa Barat) mengecam kesemrawutan penyelenggaraan PON XIX Jabar (17-29/9/2016). Hal ini Ia katakan di Little White Restro Jl. Lodaya No 11 A Bandung (23/9/2016):”Paling aktual intimidasi terhadap jurnalis Zen Zen dari harian tribun Jabar. Ini memalukan bagi kita. Perhelatan nasional di tanah Pasundan yang kita cintai, dicemari premanisme. Paling menyedihan keluarga jurnalis yang menulis secara normatif, justru didatangi. Walau telat, saya dan para olot (tetua adat – red) yang tergabung pada BOMA Jabar, siap melindungi keluarga Zen Zen”, ujar Eka yang didampingi tokoh Jabar Memet Hamdan, Abah Landoeng, Bob Gunawan, dan Abu Bakar, dan Kol. Purn. Sopyan Yusuf.

Menurut Memet Hamdan, Ia hampir senada dengan Eka mengecam bahwa ajang PON XlX Jabar ini dianggapnya sebagai “kolaborasi yang tak lucu:”Bayangkan saja demi Jabar Kahiji, marak pembelian atlit dari luar Jabar sudah bukan rahasia umum lagi. Artinya, pembinaan bagi atlit jabar sudah tidak diprioritasan lagi. Untuk apa menjadi juara bila caranya curang”. Lainnya, Abu Bakar, Mantan Bendahara KONI Jabar:”Sembilan bulan lalu saya keluar dari kepengurusan KONI Jabar, tak kuat melihat penyelewengan yang kasat mata. Jual beli atlit sangat marak demi Jabar Kahiji yang menurut saya sangat keliru. Sementara para atlitnya sendiri, hanya diberi tunjangan sangat kecil tak seimbang dengan pengorbanannya. Saya ada datanya, bukan omong kosong”, ujarnya yang tak takut akan diintimidasi, katanya. “Saya teu sieun lamun diintimidasi oge, sok …”.

Menimpali ujaran Memet Hamdan dan Abu Bakar, Eka seakan diingatkan bahwa Presiden Jokowi sendiri melalui Menpora menginstruksian untuk melakukan telaah khusus atas kekisruhan penyelenggaraan PON XIX Jabar:”Nah, Presiden sendiri sudah berkata demikian. Ini berimbas otomatis ke Gubernur Jabar sebagai Ketua Umum PB PON. Pak Gubernur bagaimana ini anggaran lebih dari Rp. 2 triliun. Segera saja pihak berwenang memeriksakannya. Banyak venue yang tak beres sampai hari ini penyelenggaraan”.

Selain itu Sofyan Yusuf yang dulunya aktif sebagai pengurus Percasi Jabar:”Saya kecewa berat, waktu datang mau menonton ajang catur di Savoy Homann. Saya sendiri tak bisa masuk. Selintas wasitnya terlalu banyak, Ini mengherakan, ada apa ini? Semua penuh kecurigaan. Berbagai pertandingan sempat ricuh, ini yang diingat warga Jabar, jadinya”.

Menurut para awak media yang hadir di forum ini, apa yang dikemukakan:”Ini pernyataan yang benar, namun tampaknya perlu disikapi dengan langkah nyata. Justru suara seperti ini sangat diperlukan ditengah ingar-bingar kisruh penyelenggaraan PON Jabar yang tampaknya neugtreug aja selama ini”, pungkas Ahmad, pegiat media online di Jabar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed