Cuaca Ekstrem, Harga Cabai Melambung

Cuaca Ekstrem, Harga Cabai MelambungMenjelang Hari Raya Iduladha harga kebutuhan sejumlah komoditas pertanian, khususnya cabai, terus melambung. Kondisi itu dipicu tingginya permintaan yang tidak diimbangi bertambahnya pasokan cabai dari petani.

Pantauan di Pasar Manis Ciamis, Kamis 8 Septemer 2016, harga cabai dan beberapa komoditas sayur lainnya sejak tiga hari terakhir terus naik. Cabai merah besar baik jenis keriting maupun TW Rp 50.000 per kilogram. Padahal, tiga hari sebelumnya masih Rp 35.000. Cabai rawit merah Rp 45.000, naik dari sebelumnya Rp 35.000 per kilogram.

Demikian pula cabai hijau yang sebelumnya Rp 15.000 per kilogram, naik Rp 5.000 menjadi Rp 20.000. Sedangkan cabai hijau besar sedikit turun, yakni dari Rp 30.000 menjadi Rp 25.000.

Sementara itu bawang merah maupun bawang putih yang sebelumnya Rp 40.000, naik menjadi Rp 45.000. Tomat sayur juga ikut naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 8.000 per kilogram. Hasil komoditas pertanian yang harganya relatif tidak berubah yakni kentang Rp 16.000 per kilogram, bawang daun Rp 19.000 per kilogram.

“Sejak tiga hari ini harga cabai terus naik. Saya perkirakan akan terus naik hingga menjelang Iduladha. Hari ini (Kamis 8 September 2016), saya akan belanja cabai, sudah ada infromasi harga kembali naik,” ungkap Henhen, pedagang sayuran di Pasar Manis Ciamis.

Dia mengatakan, kenaikan harga tersbeut disebabkan karena berkurangnya pasokan dari petani. Di lain pihak, permintaan pasar menjelang iduladha sudah mulai meningkat. Selama ini pasokan cabai didatangkan dari wilayah Kecamatan Sukamantri, Ciamis dan Banjarnegara, Jawa Tengah.

“Permintaan pasar naik, akan tetapi pasokan justeru berkurang, akibatnya harga naik. harga akan terus naik,” ujarnya.

Pedagang lainnya, Dahlan, juga mengemukakan hal yang sama. Dia mengaku berkurangnya pasokan, khususnya cabai terkait dengan menurunnya produksi di sentra penghasil cabai. “Sesuai harga pasar saja, ketika barang sedikit, pemintaan banyak, harga akan naik,” tuturnya.

Produksi Cabai Turun

Terpisah Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Kabupaten Ciamis, Pipin Arif Apilin mengungkapkan naiknya harga cabai dipicu turunnya produksi hingga mencapai 30 persen. Penurunan tersebut terkait dengan cuaca ekstrem saat ini.

“Saat kemarau basah ini banyak tanaman yang rusak, akibatnya produksi tidak maksimal, bahkan turun sekitar 30 persen. Banyak tanaman yang akarnya busuk, akibat terlampau lembab, sehingga pembuahan tidak maksimal, bahkan layu,” ungkap Pipin Arif Apilin.

Pipin yang juga Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karangsari, Kecamatan Sukamantri, Ciamis, mengatakan saat ini produksi cabai di Sukamantri hanya 2-3 ton per hari. Sebelumnya mencapai 4-5 ton.

“Saat produksi turun, menjelang Iduladha permintaan mulai meningkat, akibatnya harga naik. Saya kira harga akan terus naik,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *