Pencak Silat Didorong Segera Diakui UNESCO

Pencak Silat Didorong Segera Diakui UNESCOSeni beladiri pencak silat terus didorong agar diakui dan tercatat dalam UNESCO. Oleh karena itu, masyarakat wajib melestarikan dan menjaga pencak silat agar dapat terus eksis. Tanpa adanya peran dan dukungan dari masyarakat dikhawatirkan pencak silat diakui oleh negara lain.

Hal tersebut diungkapkan oleh Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris dan UNESCO Didin Suhana saat menghadiri pagelaran beladiri pencak silat Jawara Pakidulan II di Pangandaran, Sabtu, 27 Agustus 2016. Didin mengatakan, keberadaan pencak silat di Indonesia sudah ratusan tahun lamanya. Dia menilai, pencak silat di Indonesia sudah mapan dari segi budaya. “Kalau diibaratkan durian di pohon, sudah matang tinggal dipetik,” ujar dia. Didin menambahkan, jangan sampai warisan budaya itu jatuh ke tangan pihak lain. Jika hal itu terjadi pastinya akan meninggalkan rasa penyesalan yang amat mendalam di hati masyarakat Indonesia.

Untuk itu kata dia, agar diakui oleh UNESCO maka dibutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat. Masyarakat kata Dindin, harus ikut serta dalam mendukung, menjaga, dan melestarikan bela diri pencak silat. Pasalnya jika masyarakat bersikap tak peduli, maka dikhawatirkan akan diakui oleh negara lain. “Yang penting hak patennya jangan diambil orang lain. Kan budaya (asalnya) dari kita, harus diurus sama kita juga,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dengan adanya acara Jawara Pakidulan II tersebut maka membuka peluang diakuinya pencak silat oleh UNESCO. Pasalnya, dokumentasi kegiatan tersebut nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk UNESCO. Dia mengatakan jika nantinya sudah diakui oleh UNESCO maka kemungkinan para pelatih silat bisa mengajar di Perserikatan Bangsa Bangsa. “Kami mungkin akan mencari pelatih yang akan mengajar di kantor PBB agar lebih luas lagi dan fokus,” tutur dia.

Di Ekspos di PBB

Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Pangandaran Hendar Suhendar mengatakan, kegiatan Jawara Pakidulan II tersebut nantinya akan diekspos di PBB. Tentunya selain dapat memperkenalkan pencak silat kepada masyarakat dunia, kegiatan itu sekaligus dapat mempromosikan Pangandaran. Pasalnya, pagelaran seni tersebut sudah masuk tahun kedua dan berturut-turut diselenggarakan di Pangandaran.

Hendar menambahkan, dalam pagelaran kali ini sekitar 700 lebih atlet pencak silat ikut ambil bagian. “Juga ada 18 pengurus cabang IPSI di kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat,” ujarnya. Oleh sebab itu, dia berharap Jawara Pakidulan tidak hanya berhenti pada tahun ini saja. Ia ingin, kegiatan seni tersebut dijadikan acara tahunan.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, acara Jawara Pakidulan merupakan salah satu daya tarik wisata. Oleh karena itu, dalam waktu dekat ia berencana akan menjadikan kegiatan tersebut jadi bagian agenda tahunan pariwisata Pangandaran. “Akan menjadi bagian dari Pangandaran Festival yang sedang kita rancang. Mudah-mudahan tahun depan kita sudah bisa melaksanakan Pangandaran Festival,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *