Dukungan kepada anggota Paskibraka Gloria Natapradja Hamel terus mengalir. Kali ini, ratusan pelajar SMA Islam Dian Didaktika menggelar aksi dukungan kepada siswanya tersebut.
Aksi dukungan dilakukan dengan membentangkan poster dan spanduk di lapangan SMA Dian Didaktika, Cinere, Depok, Selasa 16 Agustus 2016. Mereka meminta Gloria tak didepak dari korps pengibar bendera pusak di Istana Negara karena persoalan status kewarganegaraan. Selain membentangkan poster, ratusa siswa juga meneriakkan yel – yel dukungan. ”Kelihatan di luar (fisiknya) bule, (tetapi) di dalam hatinya Indonesia,” kata Ananta Mahatyanto (17), siswa kelas 12 IPS SMA Didaktika.
Ananta tak meragukan status Gloria sebagai warga negara Indonesia. Menurutnya, Gloria lahir dan sekolah di Indonesia. “Saya dari TK sama dia, dari kecil sekolah dia di Indonesia,” ucap Ananta. Ananta tak meragukan rasa cinta Gloria terhadap Indonesia. “Dia ingin banget ngibarin bendera bendera merah putih. Di situ, kita lihat dia cinta Indonesia,” ujarnya. Dalam ingatan Ananta, Gloria sangat getol berlatih mengibarkan bendera. Berkas kerja kerasnya, Gloria lolos seleksi Paskibra dari tingkat sekolah, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat hingga nasional.
Gloria dari Kecil Tinggal di Indonesia
Hal senada disampaikan, PratiK Murwatno, Wali Kelas Gloria. Siswa kelas 11 IPA tersebut, tuturnya, sangat ingin mengibarkan bendera pusaka di Istana Negara.”Kami kecewa, kami sedih, Gloria itu kan warga negara Indonesia. Sekolah di sini dari TK, SD, SMA. Dia tidak pernah tinggal di luar negeri,” ucap Praktik.
Menurutnya, Gloria merupakan kandidat pemegang bendera pusaka dalam upacara kemerdekaan di Istana Negara. Tak ayal, keputusan mengeluarkan Gloria dari Paskibraka karena alasan kewarganegaraan menuai kekecewaan SMA Dian Didaktika. Praktik berharap, Gloria tetap bisa mengibarkan bendera pusaka. Seperti diketahui, Gloria terancam didepak dari Paskibraka karena dianggap berkewarganegaraan Prancis.