Donald Trump Kembali Hina Hillary Clinton

Donald Trump Kembali Hina Hillary ClintonPresiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump kembali meluncurkan hinaan kepada rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, melalui akun Twitter-nya. Kali ini, taipan real-estate ini menyebut Clinton “kandidat paling korup” disertai dengan foto Clinton bersama lembaran seratus dolar AS dan Bintang Daud, simbol penganut agama Yahudi.

Foto itu diunggah melalui akun Twitter resmi miliknya, @realDonaldTrump, pada Sabtu (2/7). Dua jam setelahnya, kicauan itu dihapus dan digantikan dengan foto yang sama, hanya saja Bintang Daud digantikan dengan gambar lingkaran.

Tidak jelas apakah kicauan tersebut bersumber langsung dari Trump atau tim kampanyenya. Juru bicara Trump, Hope Hicks, menolak berkomentar terkait hal ini ketika dihubungi Reuters.


Para pakar menilai foto yang menampilkan Bintang Daud itu merujuk kepada stereotipe anti-Semitisme yang sudah melekat selama berabad-abad, yakni kepercayaan bahwa kaum Yahudi merupakan kaum yang tamak.

Bintang Daud merupakan lambang kaum Yahudi yang muncul dalam bendera Israel. Kaum Yahudi yang berada dalam penindasan Nazi di kamp pengasingan juga dipaksa untuk mengenakan lambang bintang enam segitiga dalam lingkaran ini.

“Baru melihat kicauan #DonaldTrump [yang menampilkan] Bintang Daud. Saya terkesan dengan kemampuannya menemukan berbagai cara untuk menghina setiap manusia,” kicau penulis skrip ternama, Cole Haddon, di Twitter.

“Sebuah gambar Bintang Daud, tumpukan uang tunai, dan tuduhan korupsi. Donald Trump sekali lagi memainkan rumor yang kerap dilakukan oleh kaum supremasi kulit putih,” tulis Erick Erickson, penyiar radio konservatif yang merupakan salah satu pengkritik Trump.




Sebagai satu-satunya kandidat capres dari Republik, Trump dikhawatirkan memicu perpecahan di dalam partainya sendiri karena kerap kali melontarkan pernyataan rasisme soal Muslim, imigran Meksiko, dan wanita.

Bulan lalu, Trump memecat manajer kampanyenya Corey Lewandowski dan mulai menyampaikan pidato menggunakan teleprompter. Padahal, Trump kerap dikenal sebagai tokoh yang berpidato tanpa menggunakan teks.

Perubahan Trump ini dinilai oleh para pakar sebagai salah satu upaya untuk tampil terbuka menjelang pemilu presiden pada 8 November mendatang.

Kicauan Trump soal Clinton yang menggunakan lambang sterotipe anti-Semitisme merupakan salah satu tindakan Trump yang dinilai rasis. Sebelumnya, Trump pernah melontarkan pelarangan memasuki AS bagi seluruh umat Muslim, menyebut imigran Meksiko “kriminal” dan menghina seorang wartawan penyandang disabilitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *