Sejak merilis single dangdut bertajuk “Oh Yes Oh No”, artis Kota Bandung yang menyandang nama pop Devy Octaf ini terus melaju. Lagu bergenre dangdut progresif itu membuat Devy punya pijakan kokoh untuk terus melangkah di jagat dangdut.
Jejaknya di jalur dangdut memang cukup panjang. “Mulai nyanyi tahun 2002 waktu masih kelas 3 SMP. Saya mengawali karier nyanyi dari bawah, dari panggung ke panggung, dengan honor alakadarnya. Banyak liku-likunya selama menjalani karir. Diaping oleh ayah yang selalu setia mengantar pakai motor. Sampe sekarang pun kalau nyanyi masih diantar oleh ayah atau ibu. Maklum saya satu-satunya anak perempuan dan sulung dari tiga bersaudara,” papar pemilik tubuh sexy ini.
“Seiring perjalanan waktu,” lanjut pemilik wajah sensual ini, “Tahun 2009 mencoba terjun ke Pop Sunda, masuk album kompilasi dengan lagu Meong Congkok. Tahun 2010 solo album Pop Sunda dengan lagu kojo Kumis Keren. Tahun 2011 kembali ke habitat, bikin single dangdut Oh Yes Oh No. Tahun 2012 single dangdut Masbulloh. Tahun 2013 single dangdut Nyai konah.” Dangdut tanpa goyang ibarat sayur tanpa garam, rasanya hambar.
Pandangan itu pun dianut oleh Devy. “Saya memang suka goyang, suka bikin heboh penonton. Makanya saya suka lagu-lagu dangdut yang up beat, yang banyak memberi ruang untuk goyang. Saya juga punya style goyang kreasi saya sendiri. Orang-orang menyebutnya goyang unta,” ucapnya dibarengi senyum.
Ketika ditemui, Devy baru kembali kerumah di kawasn Bandung Timur. Si Cantik ini baru tuntas melakoni show tour dengan jadwal yang panjang dan padat. “Cukup melelahkan. Tapi itu resiko profesi. Saya enjoy saja menjalaninya karena menyanyi memang hobi,” paparnya seraya menginformasikan, dia sedang menyiapkan beberapa single dangdut baru dengan kemasan Electro Digital Music (EDM) yang sedang ngetren.
YOSIE WIJAYA
