Gelar Budaya Sunda Bersama Imam Mudrika

 

Gelar Budaya Sunda Bersama Imam MudrikaSetelah tahun kemarin sukses menggelar Konser “Ngadongdang” yang sarat dengan nilai-nilai kultural filosofis di Padepokan Seni “Mayang Sunda” Bandung, Imam Mudrika (63) menggelar acara yang dimaksudkan sebagai sebuah forum silaturahmi antar budayawan, para sejarawan, para penggiat lintas seni, dan para akademisi.

“Lewat acara ini, selaku pemrakarsa, saya ingin memberikan penghormatan kepada para musisi Sunda yang telah menggoreskan tinta emas di dunia Pop Sunda, memberikan penghormatan kepada karya sastra Sunda, dan penghormatan kepada berbagai genre kesenian Sunda. Saya berharap, sesuai dengan tema Tepung Lawung – Tilam Sono, acara ini bisa menjadi perekat para seniman dan budayawan Sunda,” papar Imam Mudrika.

Acara yang diorganisir oleh “Gentra Marcapada Production” – EO yang berbasis di Kota Bogor – dan digelar Sabtu malam (7/5) di Krakatau Room, Hotel Horison Bandung ini juga menandai peluncuran album baru Imam Mudrika.

Sebanyak 11 lagu dimuat dalam album ini. Empat lagu merupakan recycle lagu-lagu hits Pop Sunda, yaitu “Potret Manehna” karya cipta mendiang Nano S, “Mawar Bodas” karya cipta Uko Hendarto,”Ulah Ceurik” karya cipta Oon B/Yana Kermit, “Ngalamun” karya cipta Amir Hamied.

Keempat lagu tersebut diaransir oleh Yan Achiemsha, termasuk karya cipta Imam Mudrika, yaitu “Gentra Marcapada” dan “Leungiteun”.
Album ini melibatkan tiga arranger. Selain Yan Achiemsha, ada Ega Robot yang mengaransir “Randa Bengsrat”, “Kunyuk Nu Lucu”, “Tumpak Delman”, “Sampurasun”, dan Ajie Beno yang mengaransir lagu “Ngadongdang”.

Dalam lagu “Mawar Bodas” dan “Potret Manehna”, Imam berduet dengan Rita Tila. Lagu-lagu karya cipta Imam Mudrika yang dinyanyikan solo yaitu “Gentra Marcapada”. Lagu-lagu lainnya dinyanyikan bersama grup “Balakacombrang” (Agung Tresna, Noni, Deiya, Bulan, Lusi). Penggarapan video clip semua lagu dalam album ini dipercayakan kepada Doddy BR.

“Saya menyanyikan lagu-lagu karya seniman lain, pertama sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi saya kepada sesama seniman. Dan kedua, sebagai sebuah bentuk silaturahmi melalui karya seni,” papar seniman dan budayawan Bogor yang produktif menulis lagu dan puisi ini.

Lagu-lagu yang akan disajikan secara live oleh Imam Mudrika dalam acara ini yaitu “Gentra Marcapada” (solo), “Mawar Bodas” (duet dengan Rita Tila), “Randa Bengsrat” (bersama Balakacombrang), “Leungiteun” (bersama Balakacombrang), “Kunyuk Nu Lucu” (bersama Balakacombrang) dengan dukungan teatrikal oleh Teater Senapati. Musik pengiring dimainkan oleh Yan Achiemsha Band dan Ega Robot Ethnic Percussion. Lagu-lagu lain diluar album tersebut yang disuguhkan dalam acara ini yaitu “Kalangkang” (Nining Meida), “Teuteup Jeung Imut” (Rita Tila), “Karedok Leunca” (Rika Rafika), dan “Bogoh Ka Saha” (Rya Fitria).

YOSIE WIJAYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *