IDI: Dokter Indonesia Tak Kalah dari Dokter Asing

IDI: Dokter Indonesia Tak Kalah dari Dokter AsingAKSI. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengharapkan agar masyarakat mempercayakan penuh kepada dokter dalam negeri untuk menangani berbagai permasalahan kesehatan.

“Dokter kita juga memiliki jam terbang yang tinggi dan mempunyai kemampuan yang tidak kalah dari dokter asing, masyarakat perlu mempercayainya,” Kata Koordinator PB IDI untuk wilayah Sumatera Tengah, Syafruddin Alun, dikonfirmasi di Padang, Minggu.

Menurutnya rata-rata dokter di Indonesia merupakan hasil lulusan berbagai perguruan tinggi terkemuka yang memiliki kompetensi.

Dengan didikan dan sistem pembelajaran yang telah sesuai standar internasional, para dokter ini tentunya memiliki potensi yang tidak kalah dari dokter asing.

Disamping itu tidak sedikit juga dokter di Indonesia yang telah menimba ilmu tinggi ke berbagai perguruan tinggi di luat negeri dan kembali lagi untuk memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat.

“Kami juga memiliki dokter yang memiliki jam tinggi dan praktek di luar negeri, seperti Amerika, Jepang atau Singapura,” ujarnya.

Mulai dari ahli bedah, syaraf, jantung, hingga ahli gizi beberapa kali kerap dipercaya instansi asing untuk memberikan pelayanan di negara lain.

Bahkan beberapa dokter prestasinya melebihi dokter luar negeri seperti dokter Lie Dharmawan dengan RS Apungnya.

“Dokter dalam negeri juga banyak yang berkecimpung di dunia pengobatan tradisional sehingga cukup menjaga kearifan lokal,” katanya.

Menurutnya untuk percaya, masyarakat perlu membedakan faktor yang menyebabkan pelayanan kesehatan di dalam negeri masih rendah bukan pada kemampuan dokternya, melainkan teknologi.

Saat ini teknologi dan peralatan kesehatan yang ada masih jauh dari harapan bila dibandingkan negara lain semisal Malaysia.

Untuk itu katanya, agar masyarakat lebih mempercayai dokter dalam negeri, pemerintah harus mulai menyediakan teknologi dan alat yang standarnya setara dengan negara lain.

Ia berharap setelah ada penguatan teknologi dengan sumber daya mumpuni yang dimiliki, pengobatan masyarakat ke luar negeri dapat berkurang jumlahnya.

Sementara itu salah satu warga di kota Padang, Suardi (60) mengatakan bila masyarakat ingin mempercayai kemampuan dokter lokal yang bersangkutan perlu menunjukkan pelayanan yang lebih baik.

Menurutnya dokter di Indonesia harus lebih bersabar menghadapi berbagai sifat masyarakat yang beragam budaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *