PBB Tunda Perundingan Damai Oposisi dengan Pemerintah Suriah

PBB Tunda Perundingan Damai Oposisi dengan Pemerintah SuriahUpaya diplomatik untuk mengakhiri konflik di Suriah terancam gagal setelah utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Staffan de Mistura, menunda sementara perundingan damai antara kelompok oposisi dengan pemerinah Suriah di Jenewa, Swiss.

Menyusul pertemuan dengan Komite Negosiasi Tertinggi (HNC) dari kelompok oposisi di kota Swiss, Rabu, 3 Februari 2016, de Mistura, mengatakan bahwa perundingaan damai dipastikan digelar pada 25 Februari 2016.

Perundingan damai bukan berakhir atau gagal. Mereka datang dan kedua belah pihak masih bertahan di sini untuk menyelesaikan konflik melalui  proses politik,” ucapnya.

Pertemuan di Swedia adalah bagian dari agenda membicarakan reolusi PBB bulan lalu tentang transisi politik di Suriah, termasuk membaghs rancangan konstitusi baru serta penyelenggaraan pemilihan umum.

Para Rabu dini hari, 3 Februari 2016, waktu setempat, mengutip informasi dari Syrian Network for Human Rights (SNHR), oposisi menuding pemerintah Suriah dan Rusia membunuh sedikitnya 300 warga sipil sejak digelarnya Konferensi Jenewa III pada 29 Januari 2016.

Berbicara usai pengumuman de Mistura, Riyad Hijab, Kepala HNC yang bergabung bersama tim oposisi di Jenewa, menyatakan bahwa delegasi meninggalkan meja perundingan dan tidak akan kembali hingga ada perubahan pada serangan di darat dan mengakhiri serangan udara yang sampai sekarang tetap berlangsung.

“Oposisi hanya bersedia membicarakan gencatan senjata ketika ada transisi politik yang tidak melibatkan Presiden Suriah Bashar al-Assad,” kata Hijab. “HNC siap lahir batin bergabung bersama komunitas internasional untuk menimplementasikan sesuatu guna terbentuknya lembaga transisi pemerintah. Kami meminta masyarakat internasional menekan pemerintah Suriah dan para sekutunya mengakhiri kekerasan di Suriah.”

Hijab mengatakan, oposisi berharap pemerintah membatalkan pengepunggan, mengizinkan bantuan kemanusiaan, membebaskan tahanan, dan mengakhiri seluruh serangan darat dan udara terhadap rakyat Suriah.

Duta besar Suriah untuk PBB, Bashar al-Jaafari, berbicara atas nama pemerintah, mengritik tim HNC yang datang terlambat beberapa hari dan menolak berpartisipasi dalam perundingan langsung dengan de Mistura. Dia menyebut pernyataan perwakilan HNC “kekanak-kanakan” dan menuduh mereka ingin meninggalkan perundingan atas perintah Arab Saudi, Turki, dan Qatar.

“Pengumuman de Mistura soal penundaan perundingan hanyalah pembenaran keputusan oposisi untuk meningalkan meja perundingan,” ucap  al-Jaafari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *