Kopi Indonesia Belum Dikenal di Negara Luar

Kopi Indonesia Belum Dikenal di Negara LuarMeski Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia, namun ironisnya nama kopi Indonesia belum banyak dikenal di negara-negara luar. Utusan Khusus Presiden RI untuk Kerjasama Timur Tengah dan Organisasi Kerjasama Islam (UKP-TTOKI) siap membantu mempromosikan sekaligus membuka pangsa pasar kopi Indonesia ke negara-negara timur tengah termasuk negara anggota OKI.

Pengusaha kopi, Madrim Kusumah Andhini mengakui, meski kopi Indonesia sudah banyak masuk ke pasar-pasar luar negeri, tetapi nama Indonesia belum dikenal. Promosi yang lemah menjadi faktor utama penyebabnya. Konsumen luar negeri lebih kenal dengan kopi Columbia, Kenya, atau Brazil.

“Begitu dikenalkan kopi Indonesia, mereka masih…oo Indonesia punya kopi? Itu ironis sekali, padahal Indonesia termasuk produsen kopi yang cukup tinggi,” ungkap Madrim yang juga Brand Ambassador Wallonia Belgia ini, di Hotel Aston Braga, Bandung, Kamis (29/1).

Menurutnya, kopi hingga kini masih menjadi komoditas yang sangat menjanjikan. Apalagi di Indonesia, khusunya di tatar Priangan Jawa Barat, kopi tumbuh begitu subur.

“Permintaan kopi di dunia itu, kedua setelah oil. Apakah middle east, eropa, asia, kopi selalu ada permintaan,” katanya.

Ia berharap, pemerintah lebih agresif mempromosikan, melakukan penetrasi  dan menjaring pasar internasional untuk komoditas ini. Iapun semakin giat menjajaki pemasaran kopi itu ke berbagai belahan dunia.

“Kita juga butuh dukungan pemerintah. Pemerintah itu orangtua bagi saya untuk merealisasi permintaan dan promosi. Saya kembali lagi minta pemerintah consern,” katanya.

Untuk pasar timur tengah, saat ini dirinya mulai mengirim kopi ke Qatar setelah melalui serangkaian proses yang cukup berat.

“Minggu depan saya mulai mngirim ke Qatar,” ucap Madrim.

Di tempat yang sama, UKP TTOKI, Alwi Shihab mengatakan, kopi merupakan komoditas pertanian yang diminati oleh banyak negara, termasuk negara-negara timur tengah.

“Kami siap menjembatani pemasaran kopi ini ke Timur Tengah,” ucap mantan Menteri Luar Negeri ini.

Peluang ekspor kopi ke jazirah Arab ini masih sangat terbuka, terlebih masih ada negara-negara timur tengah yang kesulitan mendapatkan kopi.

“Tunish juga cari kopinya ke Prancis,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *