Turki Tembak Jatuh Jet Tempur Rusia di Perbatasan Suriah

Turki Tembak Jatuh Jet Tempur Rusia di Perbatasan SuriahAnggota NATO, Turki, Selasa, menembak jatuh jet tempur Rusia di perbatasan Suriah, mengancam peningkatan ketegangan di antara dua negara kunci dalam empat tahun perang saudara di Suriah itu.

Kantor kepresidenan Turki menyatakan pesawat itu adalah jet tempur Rusia Su-24, sementara media Turki mengatakan seorang pilot ditangkap oleh pasukan pemberontak di Suriah.

Moskow memastikan salah satu pesawatnya ditembak jatuh. “Kemungkinan karena tembakan, sebuah Su-24 milik pasukan Rusia jatuh di Republik Suriah,” kata kantor berita Rusia mengutip Kementerian Pertahanan.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan nasib kedua pilot itu masih belum jelas.

Militer Turki mengatakan pesawat itu melanggar ruang udara Turki 10 kali dalam lima menit dan ditembak jatuh oleh dua pesawat F-16 Turki.

Namun Rusia bersikeras bahwa pesawat itu masih berada di ruang udara Suriah.

“Sebuah pesawat Su-24 ditembak jatuh sesuai aturan karena melanggar ruang udara Turki meskipun sudah diperingatkan,” kata kantor kepresidenan Turki.

Laporan menyebutkan dua pilot berhasil melontarkan diri dari pesawat dan siaran televisi Turki memperlihatkan dua parasit putih turun ke daratan.

Stasiun televisi CNN-Turk melaporkan pasukan Turk Suriah yang melawan rejim Presiden Bashar al-Assad yang didukung Rusia, menangkap salah satu pilot.

Kantor berita Turki Dogan menyiarkan rekaman yang menunjukkan helikopter Rusia terbang di atas wilayah Suriah untuk mencari pilot yang masih hilang.

Jet Tempur

Dalam siaran televisi, tampak jet tempur meledak di udara dan bola api jatuh di sebuah gunung di sisi perbatasan Suriah.

Rekaman yang diunggah oleh kantor berita Anatolia menunjukkan gumpalan asap di balik gunung, beberapa kilometer dari perbatasan Turki.

Berita di Turki menyebutkan insiden tersebut terjadi di kawasan perbatasan antara Provinsi Hatay di Turki selatan dan kawasan di baratlaut Suriah yang padat penduduk dan dihuni kelompok kecil suku Turkmen, yang berbahasa Turkic.

Peristiwa itu terjadi saat jet Rusia dan Suriah melakukan pengeboman besar-besaran terhadap beberapa sasaran di Suriah utara.

Pemerintah Turki mengungkapkan kemarahannya atas pengeboman itu dan mengatakan ulah tersebut bertujuan menopang penguasa Suriah dan menyebabkan ribuan warga Turkmen Suriah mengungsi.

Namun, Rusia bersikeras bahwa serangan udara itu diarahkan untuk melawan kelompok militan IS.

Di tengah kekhawatiran mengenai krisis diplomatik, Turki yang merupakan anggota kunci NATO mengatakan akan membawa masalah itu ke PBB dan NATO.

“Prakarsa penting akan dibawa ke NATO, PBB dan pada tingkat negara berkepentingan oleh kementerian luar negeri atas perintah Perdana Menteri,” demikian pernyataan dari kantor Perdana Menteri Ahmet Davutoglu.

Jet tempur Rusia memasuki ruang udara Turki dalam dua insiden terpisah pada Oktober, sehingga memicu Ankara memanggil Duta Besar Rusia dua kali untuk memprotes kedua pelanggaran itu.

Turki dan Rusia sejak lama bersitegang terkait konflik Suriah. Ankara yang menginginkan Assad disingkirkan, sementara Moskow melakukan apapun untuk tetap mempertahankan kekuasaannya.

Militer Turki pada Oktober juga menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak buatan Rusia yang memasuki ruang udaranya. Namun, Moskow membantah bahwa drone itu milik pasukan mereka.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dijadualkan mengunjungi Turki pada Rabu untuk melunakkan hubungan dua negara dan menemukan pendekatan bersama bagi perdamaian di Suriah.

Bersama Arab Saudi dan Amerika Serikat, Turki dan Rusia ambil bagian dalam pembicaraan di Wina yang bertujuan mempersempit perbedaan dalam konflik Suriah dan menjadikannya hal sangat penting setelah serangan Paris.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan kepada AFP kunjungan Lavrov akan tetap dilakukan sesuai rencana. “Tidak ada perubahan program,” kata pejabat itu seperti dilansir kantor berita AFP.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *