Korea Selatan Makin Banyak Gunakan Keju pada Hidangan Lokalnya

Korea terkenal dengan makanan fermentasi berupa kimchi. Kini citarasa sajiannya makin berkembang dengan penggunaan fermentasi lain yaitu keju.

Jepang sudah lama terkenal sebagai konsumen terbesar keju di Asia. Negara tetangganya, Korea, menjadi salah satu pasar yang tumbuh paling cepat. Pemasok besar seperti Amerika Serikat dan Selandia Baru berharap bisa menjual lebih banyak keju di Negeri Ginseng.

Dilansir dari CNBC (15/11), permintaan keju terbantu karena peningkatan eksposur pada makanan barat. Misalnya saja pizza. Begitu juga pada bakery, makanan cepat saji dan makanan beku.

Selain itu, orang Korea juga memasukkan keju ke dalam hidangan lokal. Mulai dari mie berkuah, bbq, dak galbi, tteokbokki sampai nasi goreng kimchi. Seperti jenis keju mozzarella atau keju lembaran.

“Saya menaburkan keju bahkan pada makanan Korea,” ujar Lee Mi-ji, seorang pekerja kantoran yang awalnya makan keju dengan wine.

Hal yang sama juga diungkapkan pihak produsen susu Korea.

“Keju mengurangi rasa pedas dalam banyak makanan Korea. Seringkali pelajar menambah keju (mozzarella) dalam ramyeon (mie kuah),” sebut Se-jun Kim, juru bicara Maeil Dairy.

Konsumsi keju di Korea telah melonjak dalam lima tahun terakhir. Impor tahunannya pun sekarang bernilai hampir $500 juta.

“Orang-orang akrab dengan makanan fermentasi seperti kimchi, pasta kedelai dan cabai. Keju juga difermentasi. Jadi saya pikir mereka cepat terbiasa dengan keju,” tutur Hwang Keum-taek, profesor makanan dan nutrisi di Seoul National University.

Layaknya daerah Asia lain, produk susu kurang populer sebagian alasannya karena orang mengalami kesulitan mencerna laktosa dalam susu. Tapi keju lebih dapat ditolerasi karena mengandung sedikit laktosa.

Menurut data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), tahun lalu impor keju korea Selatan melonjak 60 persen dari tahun 2010 yaitu sebesar 97.000 ton. Sedangkan Jepang mengalami kenaikan impor 17 persen menjadi 232.000 selama periode yang sama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *