Nasdem Tak Keberatan Nama KIH Diganti

Hasil gambar untuk Johnny G Plate tribunWakil Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR, Jhonny G Plate, mengisyaratkan ketidakberatan partainya dengan wacana mengganti nama Koalisi Indonesia Hebat dengan menilai pergantian nama menjadi koalisi partai pendukung pemerintah sangat relevan dengan tugas politik saat ini.

“KIH mengusung dan memenangkan Pilpres dan P4 (Partai-Partai Pendukung Pemerintah) mendukung program negara sesuai visi misi presiden/wapres dapat berhasil,” kata dia di Jakarta, Jumat.

Jhonny mengatakan, KIH hanya relevan untuk Pilpres dan berakhir pada saat terpilihnya presiden-wapres dan selanjutnya perlu lebih spesifik yakni partai-partai pendukung pemerintah (P4).

“P4 itu komposisinya tentu juga bisa KIH plus. Pemerintah perlu mendapatkan dukungan politik khususnya dari parlemen agar bisa cukup kuat menjalankan pemerintahan dan melaksanakan program pembangunan negara,” katanya.

Hal itu, menurut dia, karena sistem ketatanegaraan Indonesia yang presidensial namun DPR mempunyai peran cukup signifikan dalam menentukan arah pembangunan nasional semisal menyangkut APBN.

Karena itu, menurut dia, semuanya harus dalam kerangka “checks and balances” yang berimbang dan tidak saling mengkooptasi.

“Untuk itu eksponen KMP juga terbuka peluangnya untuk bergabung bersama P4 menyukseskan pembangunan nasional bersama pemerintah,” ujarnya.

Dia menegaskan, sistem politik  Indonesia tidak mengenal “oposition leader” dan juga pemerintahan bayangan dari oposisi.

Sejumlah pimpinan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Merdeka pada Jumat malam.

Pertemuan tertutup itu dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum PKB Muhaimim Iskandar, dan Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya Romahurmuziy.

Dalam pertemuan tertutup itu, salah satu hal yang menjadi sorotan adalah pergantian nama Koalisi Indonesi Hebat (KIH) menjadi Partai-partai Pendukung Pemerintah (PPP).

“Fokus pembicaraan adalah tentang konstelasi politik nasional dan konsolidasi KIH yang dalam rapat malam tadi disepakati diubah nama KIH menjadi Partai-partai Pendukung Pemerintah,” ujar Romahurmuziy, Jumat (13/11).

Selain itu juga dibahas hal-hal terkait dengan dukungan atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK, terutama mendorong momentum meningkatnya pertumbuhan ekon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *