Ahmad Heryawan: APBD 2016 Difokuskan pada Kegiatan Penting

Ahmad Heryawan: APBD 2016 Difokuskan pada Kegiatan PentingPemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan penyertaan modal Rp 400 miliar pada Bank BJB dalam APBD 2016 yang akan segera disahkan guna mendukung rencana aksi korporasi.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan APBD 2016 difokuskan pada sejumlah kegiatan penting antara lain PON XIX/2016, proyek-proyek strategis BUMD dan kemantapan infrastruktur. Alokasi penambahan modal BUMD sudah disetujui dalam APBD 2016 yang kemungkinan volumenya mencapai Rp26 triliun.

“Penyertaan modal sampai Rp1 triliun, ada dua BUMD yang penambahan modalnya saja sudah mencapai Rp650 miliar,” katanya di Bandung, Senin (9/11/2015).

Menurut  Ahmad Heryawan, modal sebesar Rp400 miliar akan ditambahkan ke PT BJB Tbk untuk keperluan right issue tahun depan. BJB mendapat tambahan paling besar karena jika modal tidak ditambah senilai itu maka jumlah saham Pemprov Jabar di bank tersebut akan berkurang. “Rp400 miliar itu sendirian. Alasannya right issue. Itu harus karena saham kita nanti turun kalau tidak right issue,” kata Ahmad Heryawan.

Ditambahkan Ahmad Heryawan,  penambahan modal ini mengikuti rencana naiknya harga saham per lembar BJB. Angka Rp400 miliar sudah final dihitung pihaknya bersama DPRD Jabar agar saham Pemprov masih 38% lebih di BJB. “Supaya saham kita tetap besar, penambahan modal ini dilakukan. Insya Allah BJB untung,” katanya.

Suntikan ini juga mempertegas komitmen pihaknya membesarkan BJB. Aher menilai jika right issue lancar dilakukan, maka BUMD tersebut akan memberikan deviden yang terus naik setiap tahunnya. “Nggak ada masalah kan ‘disuntik modal’ ? Kalau nanti duit deviden datang lebih gede ke provinsi tidak jadi masalah,” ujarnya.

Tahun ini dari sisi kinerja korporasi, kemungkinan terkoreksinya target deviden bagi pemegang saham, namun Aher tetap yakin bahwa kinerja bank di bawah Direktur Utama Irfan Achmad masih moncer. “Posisi untung tahun 2015 masih kuat saya lihat. Tahun Kemarin keuntungannya Rp1,2 triliun, sekarang bahkan bisa Rp1,4 bahkan targetnya Rp1,6 triliun, canggih banget,” demikian Ahmad Heryawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *