Album Baru Elvis Presley Diiringi Orkestra

Album Baru Elvis Presley Diiringi OrkestraPriscilla Presley menutup mata dan menggigit bibirnya saat mendengarkan album baru berisi lagu Elvis yang diiringi Royal Philharmonic Orchestra dari Inggris.

“Saya merasa emosional karena saya menontonnya menyanyikan semua lagu ini,” kata mantan istri Elvis kepada kantor berita AFP di studio Abbey Road London, tempat album tersebut direkam dana tempat The Beatles membuat sebagian besar hit mereka.

“Saya bisa memvisualisasikan semua yang dia lakukan, ekspresi wajahnya, sampai ketika dia tenggelam dalam penghayatan. Saya membayangkan itu semua”.

Album “If I Can Dream” yang akan dirilis pada 30 Oktober mengemas lagu-lagu Presley dengan iringan megah seperti yang selalu diinginkannya di studio rekaman namun baru bisa dilakukan saat konser Las Vegas pada 1970an, kata Priscilla.

“Elvis suka kemegahan,” kata dia pada reporter.

Dia mengingat bagaimana manager Colonel Tom Parker di studio rekaman diam-diam bersikeras menurunkan volume suara pengiring dan memperbesar suara Presley.

“Saat Elvis mengetahuinya, dia menjadi balistik. Jadi seperti inilah lagu yang ingin dia buat. Dia ingin lagunya dramatis, dia ingin merasakannya,” kata perempuan 70 tahun itu.

“Kami hanya menambahkannya untuk membuat suara yang pasti Elvis suka. Karena jika kau melihatnya di panggung Las Vegas, inilah yang kau dengar.”

Album itu berisi campuran lagu hit dan lagu yang tidak terlalu terkenal.

Keempatbelas lagu itu diambil dari sepanjang karirnya, sejak awal 1950an hingga 1977, saat dia meninggal dunia pada usia 42 tahun.

Proyek merekam lagu-lagu Elvis dengan iringan orkestra penuh merupakan hasil kerja 15 bulan dari Priscilla serta produser Don Reedman dan Nick Patrick.

“Elvis tidak pernah memakai orkestra besar di studio rekaman,” kata Reedman, yang mencetuskan ide.

“Saya hanya merasa pria ini butuh orkestra megah untuk melengkapi suara luar biasa yang dimilikinya.”

“Kami memang ingin membuat album baru yang berbeda. Ini tidak sekadar membuat ulang masa lalu.”

Priscilla mengatakan Elvis ingin tampil di Eropa sejak awal 1959, namun Parker merasa dia tak bisa menjamin keselamatannya di luar Amerika Utara.

Membuat album ini di London adalah “cara kami mengucapkan terima kasih” untuk dukungan luar biasa yang dia terima di Inggris, kata dia.

Album itu meliputi lagu “It’s Now Or Never”, “You’ve Lost That Loving Feeling”, “Bridge Over Troubled Water”, “Can’t Help Falling In Love”, “In The Ghetto”, “How Great Thou Art” dan “An American Trilogy”.

“Fever” diformulasi ulang sebagai duet dengan Michael Buble dengan latar baru seperti tema film James Bond.

Kerja keras selama berjam-jam dilakukan untuk memisahkan suara Presley dari rekaman asli menggunakan teknologi modern.

Namun para produser menyimpan backing track asli agar orkestra dapat memainkan suara yang sama seperti Presley.

“Saat orang lain melakukannya dengan Elvis, mereka mengambil suaranya, memasukkan backing track mereka, dan suara Elvis tak lagi terdengar seperti aslinya. Mereka merusaknya. Itu membuatku marah. Kami takkan membiarkan itu terjadi,” kata Reedman.

“Saya ingin menjaga jiwanya juga dalam rekaman ini, tak hanya suaranya,” katanya seperti dilansir kantor berita AFP.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *