Tiga Senior Leaders Telkomsel Raih Penghargaan di Hari Bhakti Postel ke 70

Tiga Senior Leaders Telkomsel Raih Penghargaan di Hari Bhakti Postel ke 70Menyambut Hari Bhakti Postel yang ke 70 rangkaian acara perayaan pun digelar, salah satu nya adalah Upacara peringatan yang diselengarakan di Gedung Kantor Pusat PT Pos Indonesia, Jl Cilaki Bandung yang di pimpin langsung Menkominfo Rudiantara selaku Pembina Upacara, selain itu pemberian pemberian penghargaan kepada para pejabat di jajaran Komunitas Pos dan Telekomunikasi dilakukan atas dedikasi dan prestasinya terhadap Bidang Pos dan Telekomunikasi Indonesia.

Telkomsel Selaku pelopor perusahaan Telekomunikasi paling Indonesia mendapatkan kehormatan untuk menerima 3 (tiga) lencana penghargaan yang di sematkan kepada Venusiana Papasi selaku Executive Vice President  Telkomsel Area Jabotabek Jabar dan Bona L.P. Parapat EVP Telkomsel Area Pamasuka yang keduanya mendapatkan Satya Lencana Pembangunan, sementara itu Yetty Kusumawati selaku EVP Telkomsel Area Jawa Bali mendapatkan Satya Lencana Wira Karya.

Ketiga penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada orang-orang yang telah memajukan industri Postel dengan ide-ide kreatif yang berdampak pada kemajuan bangsa serta berpartisipasi aktif dalam penunjang perkembangan Teknologi Informasi & Komunikasi  di Indonesia.

“Penghargaan ini merupakan refleksi dari tiap insan Telkomsel, dimana selain menjalankan tugas perusahaan kamipun mengemban kewajiban untuk berkarya untuk negeri memajukan telekomunikasi Indonesia,” ungkap Venusiana Papasi.

Srikandi Pembangunan Telkomunikasi di Indonesia Timur.

Dari ke-tiga nama penerima penghargaan tersebut, menarik menyimak kiprah salah satu Srikandi Telkomsel yang mempelopori perkembangan Telekomunikasi di Indonesia Timur, Venusiana Papasi yang kini menduduki jabatan sebagai EVP Telkomsel Jabotabek Jabar, memulai lembaran karirnya dengan tekad memajukan tanah kelahirannya Papua yang saat itu masih cukup terbelakang dalam hal akses telekomunikasi.

Tak banyak perempuan yang bergelut di dunia network operation yang umumnya di dominasi laki-laki ini, apalagi alam Papua terkenal ganas dengan kontur daerah yang berbukit hutan serta akses yang sangat minim. Kondisi tersebut menjadi kesehariannya sejak ditempatkan sebagai Head of Network Indonesia Timur sejak tahun 1999 sekaligus menjadikannya perempuan pertama yang memimpin pembangunan akses telekomunikasi di wilayah tersebut.

Di bawah tangan dinginnya, Venus menjadikan seluruh Kabupaten di Indonesia Timur terbuka akses komunikasi pada akhir tahun 2004, dimana saat itu untuk mendirikan satu Base Transceiver Station (BTS) saja diperlukan upaya yang ekstra luar biasa, seperti mengangkut peralatan dengan helikopter, membuka wilayah terpencil bahkan terluar.

Prestasi ini membawanya menjadi orang nomer satu di bidang Network Telkomsel pada tahun 2005 sebagai VP Network Operations Telkomsel, Venus mengemban tanggung jawab untuk keseluruhan roll out jaringan operator nomer enam dunia, yang saat ini jaringannya sudah memiliki 86.000 BTS yang menjangkau sekitar 98% wilayah populasi di Indonesia.

Tak hanya membangun jaringan di area Timur Indonesia dedikasi dan kerja kerasnya ditunjukannya saat memegang tanggung jawab sebagai Team Leader recovery jaringan seluler jalur Barat Sumatera – Tsunami Aceh tahun 2004 (Meulaboh – Tapaktuan – Simeuleu). Kerusakan parah mengakibatkan unsur vital seperti listrik, air dan telekomunikasi lumpuh total, namun berkat kesigapannya akses telekomunikasi kembali pulih sehingga masyarakat, relawan, pemerintah dan wartawan kembali terbuka akses komunikasi untuk percepatan pemulihan bencana.

Kini perjuangan Srikandi yang pernah mengecap pelatihan mobile Seluler di Jerman ini tidak berhenti sampai disitu, dedikasinya di bidang Telekomunikasi dibuktikan lewat jabatannya sebagai EVP Telkomsel Area Jabotabek Jabar, Venus mencetak pertumbuhan double digit selama empat tahun berturut – turut sejak 2012. Hal ini didukung dengan strateginya memodernisasi network telekomunikasi sehingga platform tersebut siap untuk memfasilitasi kebutuhan jaringan pita lebar yang kaya bandwidth. Penyiapan platform tersebut terbukti efektif hingga hadirnya jaringan 4G/LTE di tengah masyarakat Indonesia yang mensejajarkan Indonesia dengan negara-negara maju di berbagai belahan dunia.

Rekam jejak selama 20 tahun kiprahnya tersebut, dinilai Pemerintah Republik Indonesia layak untuk menyandang penghargaan Satya Lencana Pembangunan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *