Gunung Raung Meletus, 5 Bandara Ditutup

Gunung Raung Meletus, 5 Bandara DitutupBadan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Raung terus meninggi. Akibatnya lima bandara ditutup untuk sementara waktu.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana  (BNPB)Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kondisi terkini Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember, Provinsi Jawa Timur masih tinggi.

Pantauan hari ini terpantau asap putih-kelabu, tekanan lemah-sedang, dan erupsi berupa letusan abu serta lontaran material pijar yang disertai suara gemuruh.

“Sedangkan tinggi asap disertai abu vulkanik 400-500 meter ke arah tenggara.Terdengar suara dentuman-gemuruh lemah-kuat,” tuturnya dalam relasenya, Jumat (10/7).

Sutopo menjelaskan berdasarkan seismik tremor menerus terjadi dengan amplitudo 6-32 mm, dimana dominan 29 mm. Tremor yang menerus ini mengindikasikan adanya pergerakan fluida atau magma encer dari bawah Kawah G. Raung.

Untuk itu, status masih Siaga (level III), dan di dalam radius 3km dinyatakan sebagai zona terlarang karena berbahaya terkena lava pijar,” katanya.

Adapun, akibat sebaran abu vulkanik ke timur-tenggara dari kawah G.Raung telah menyebabkan 5 bandara ditutup, dan berdasarkan berdasarkan Notice to Airmen (Notam) yang dikeluarkan oleh Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan menutup 5 bandara a.l.  Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang, Lombok, Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, dan Bandara Notohadinegoro, Jember.

“Untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai mengalami penutupan mulai tanggal 10-7-2015 jam 09.25 Wita sampai dengan jam 21.30 Wita,” jelasnya.

Dia menambahkan Notam penutupan bandara ini akan terus diperbaharui menyesuaikan perkembangan penyebaran debu vulkanik dari G. Raung.   Kondisi di Banyuwangi terjadi hujan abu tipis di Kec. Wongsorejo, Desa Telemung dan Bulusari Kec. Kalipuro, dan Desa Tamansari, Kec. Licin.   “Tipe erupsi G. Raung merupakan gunung strombolian yaitu gunungapi yang letusannya mengeluarkan lava yang cair tipis, tekanan gas yang sedang, dan letusannya mengeluarkan material padat, gas, serta cairan,” pungkasnya.

Umumnya letusan ini tidak terlalu kuat, tambah Sutopo.  Namun,  bersifat terus menerus, dan berlangsung lama serta tidak dapat diprediksi kapan erupsi ini akan berakhir.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *