Perhatikan Suhu Air Saat Menyeduh Teh

Perhatikan Suhu Air Saat Menyeduh TehAKSI. Untuk menghasilkan aroma dan rasa teh yang nikmat, suhu atau panas air perlu diperhatikan. Setiap jenis teh memiliki penerapan yang berbeda-beda terkait suhu air yang digunakan.

Ketika menyeduh teh hijau, ini akan berbeda suhu panas airnya dengan ketika menyeduh teh oolong. Spesialis teh Indonesia Ratna Somantri membeberkan sejumlah perbedaan terkait suhu air yang digunakan untuk menyeduh. Seperti dilansir dari bukunya yang berjudul The Story in A Cup of Tea.

Teh hitam

Teh hitam adalah teh yang dibuat dari pucuk daun muda dan darjeeling first flush. Suhu air yang dibutuhkan untuk menyeduh teh hitam sebaiknya 85-90 derajat Celcius.

Teh hijau melati

Suhu air yang dibutuhkan yaitu 75-80 derajat Celcius. Suhu ini juga cocok untuk menyeduh teh genmaicha, teh hijau dengan tambahan bahan lainnya, dan teh Shou Mei.

Teh oolong yang oksidasinya di bawah 40 persen

Suhu air yang dibutuhkan yaitu 80-85 derajat Celcius. Suhu ini juga cocok untuk menyeduh teh fresh green oolong dan oolong petikan musim semi. Sedangkan untuk teh oolong jenis lainnya memerlukan suhu air 85-90 derajat Celcius.

Teh hijau jenis long jing

Teh hijau jenis long jing, bi lou chun, sencha, dan teh kuning adalah teh yang terbuat dari puncuk daun muda teh. Butuh suhu air 70-75 derajat Celcius untuk menyeduh jenis teh ini. Suhu ini juga baik untuk menyeduh jenis teh silver needle, white peony dan teh putih yang terbuat dari pucuk daun.

Teh hitam dan teh pu erh

Suhu yang dibutuhkan untuk menyeduh dua jenis teh ini adalah 90-95 derajat Celcius. Teh pu erh, sifatnya seperti wine atau champagne yang semakin lama disimpan maka rasanya semakin nikmat. Karena sifatnya ini, teh pu erh bisa dijual hingga berjuta-juta harganya. Teh ini biasnya hanya untuk koleksi.

Teh tisane

Untuk menyeduh teh tisane, suhu air yang digunakan adalah 95 derajat Celcius. Teh tisane adalah teh yang bukan berasal dari daun teh, melainkan dari peppermint, bunga chamomile, dan rosela. Minuman ini dinamakan teh karena cara meminumnya sama seperti teh, yaitu perlu penyeduhan.

Ratna Somantri juga menjelaskan, lama penyeduhan dan takaran teh akan berbeda, sesuai tradisi masing-masing negara. Metode ala Barat, biasanya daun tehnya lebih sedikit dibanding air, waktu seduh lebih lama dan dapat diseduh dua sampai tiga kali saja. Sedangkan metode ala Tiongkok, yaitu daun teh lebih banyak dibanding air, waktu seduh lebih singkat dan dapat seduh berulang kali.[Gun]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *