Negara Harus Bijak Gunakan BBM

Negara Harus Bijak Gunakan BBMJakarta – Pelaksanaan Pilpres 2014 telah berakhir. Rakyat Indonesia telah memilih presiden dan wakil presiden baru untuk memimpin bangsa lima tahun ke depan. Berbagai ekspektasi besar pun bermunculan, di antaranya soal pengelolaan minyak dan gas nasional.

Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana menyatakan negara harus lebih memerhatikan tata kelola migas dengan baik. Pasalnya, jika tidak maka pada 2018 Indonesia akan menjadi importir BBM terbesar di dunia.

“Prinsip saya, minyak itu tidak seperti mengambil air yang bisa kita ambil kapan saja dan selalu ada. Kalau minyak, sekali diambil ya akan hilang,” ujar Pradnyana dalam diskusi publik yang diprakarsai Lembaga Kajian Politik (LKP) Moestopo bertema ‘Quo Vadis Tata Kelola Migas Paska Pilpres’ di Jakarta, Selasa (16/9/2014).

Sehingga kata dia, negara harus benar-benar bijak menggunakan energi. Dengan begitu, menjadi importir BBM terbesar pun semaksimal mungkin dapat dihindari.

“Kita harus bijak gunakan energi. Tata kelola migas paska keputusan MK harus didesain dengan hati-hati, agar model tata kelola yang baru tidak memberikan hasil yang malah lebih buruk,” pungkasnya.

Turut hadir dalam diskusi ini sebagai pembicara yakni Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Golkar Bobby Adithyo Rizaldi, Direktur Institut Kalimasada Eddy Junaidi dan Mamit Setiawan selaku Direktur Energy Watch.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed