SBY Jadi Penentu RUU Pilkada

SBY Jadi Penentu RUU PilkadaJakarta – Partai Demokrat masih menunggu sikap resmi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait polemik RUU Pilkada. Partai berlambang bintang mercy ini masih membuka peluang untuk berubah sikap manakala SBY memutuskan Pilkada dilakukan secara langsung.

“Sikap akhir, nanti diputuskan Majelis Tinggi (Partai Demokrat) dipimpin Pak SBY. Artinya, tak sekadar pilih langsung atau tidak langsung. Tapi ada penajaman kuat terhadap pilihan yang diambil,” kata Wasekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan saat dihubungi, Senin (15/9/2014).

Namun, Pohan menegaskan bila nanti SBY menyatakan sikap mendukung Pilkada langsung ataupun oleh DPRD, tentunya itu juga harus dengan pertimbangan yang matang. Misal, kalau Pilkada langsung harus ada perbaikan pola dengan meminimkan praktik jual beli suara rakyat, kecurangan dan manipulasi penyelenggara, serta mengurangi tekanan mahar.

“Kita tahu, jika tak diperbaiki, tingkat coblos rakyat hanya 40 persen ke bawah, sudah mobilisasi pula. Itu bisa makin merosot lagi, rakyat makin apatis karena faktor-faktor buruk tadi,” tukasnya.

Begitu juga jika SBY mendukung Pilkada oleh DPRD, ada persoalan kompleks yang memang masih perlu didalami. Sehingga, kalau Pilkada dikembalikan ke DPRD bukan berarti harus kembali ke Pilkada versi lama.

“Ini komplekslah. Tak sekedar langsung pola sekarang atau pola DPRD versi jadul. Jelas perlu ada varian, ada penajaman, perbaikan total,” tegasnya.

Seperti diketahui, SBY memberikan pernyataan melalui wawancara video dan menggunggahnya ke Youtube pada Minggu 14 September 2014, di situ SBY memahami terjadi polemik dalam pembahasan RUU Pilkada. Ia pun menegaskan akan memberikan sikap dalam 1-2 hari terkait RUU Pilkada ini apakah sebaiknya Pilkada langsung atau melalui DPRD. Kendati, fraksi Demokrat sebelumnya telah menyatakan dukungan agar Pilkada dilakukan oleh DPRD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *