AFI diharapkan Dorong Perfilman Sumut

 AFI diharapkan Dorong Perfilman SumutGubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho berharap dijadikannya daerah itu sebagai tempat penganugerahan Apresiasi Film Indonesia 2014 akan membangkitkan kembali film-film bermutu dari daerah itu.

“Sumut menyimpan sejarah perfilman mulai jenis fiksi, dokumenter maupun animasi bahkan Sumut pernah dijadikan daerah produksi film.Untuk itu AFI diharapkan mampu kembali mendorong prestasi-prestasi itu,” katanya di Medan, Sabtu malam.

Dia mengatakan itu pada acara penganugerahan AFI yang memberi 17 penghargaan Piala Dewantara kepada para insan film dan lembaga yang telah menghadirkan karya kreatif yang mengusung nilai-nilai budaya dan mendorong perkembangan perfillman nasional yang digelar di Istana Maimoon, Medan..

Gubernur memberi contoh beberapa film yang pernah diproduksi di Sumut seperti Film Musang Berjanggut (Pietrajaya, Burnama, 1983), Turang (Bachtiar Siagian, 1957), Butet (Sa Akrim, 1974) dan Buaya Deli (Mochtar Soemodimedjo, 1978) dan termasuk sejumlah film di era modern dewasa ini.

“Dengan penyelenggaraan AFI 2014 di Sumut diharapkan akan mendorong kemajuan Perfilman di Sumut yang akan menambah jumlah film nasional juga,” katanya.

Gubernur berharap semua masyarakat menjadikan film Indonesia sebagai media memperkuat ketahanan budaya dan menyebarkan budaya baik Indonesia kepada dunia.

“Mari bangkit bersama membangun industri film yang bukan sekadar mementingkan aspek estetika semata tetapi juga menyumbangkan nilai-nilai untuk membangun karakter bangsa sehingga kelak kita bangga mewyaksikan perfilman nasional di pentas internasional dengan karakter khas Indonesia,” katanya.

Gubernur juga berharap dengan pelaksanaan AFI di Medan yang merupakan untuk pertama kali dilakukan di luar Jakarta sejak acara itu digelar, akan menambah promosi Sumut sebagai daerah wisata.

Bukan hanya Danau Toba dengan keajaiban dan keindahannya yang tercipta 75.000 tahun lalu saat terjadi letusan super yang menyebabkan musim dingin global.

Tetapi Sumut juga punya beberapa objek wisata menarik lainnya seperti Pulau Mursala di Tapanuli Tengah yang pernah menjadi lokasi pembuatan Film Hollywood “Kingkong (2005)”.

Sutradara peraih penghargaan film cerita panjang bioskop Sebelum Pagi Terulang Kembali” Lasja Susatyo menyebutkan perfilman Indonesia masih saja belum bangkit seperti dengan sepinya jumlah film yang diproduksi dan minat menonton masyarakat yang masih rendah dan kurangnya dukungan dari berbagai pihak.

Tetapi begitupun Film Indonesia harus terus ditingkatkan produksi dan mutunya, katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *