Beberapa wisatawan asing asal Australia ini dikabarkan tetap melakukan perjalanan ke Bangkok. Padahal, mereka mengetahui bahwa kota tersebut tengah ramai dengan tentara, menyusul adanya kudeta yang dilakukan militer terhadap pemerintah.
Graeme dan Vivian Smith, lalu pasangan The Taylors Lakes telah memutuskan untuk tetap liburan ke Thailand. Menurut mereka, perjalanan tersebut sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari sebelum adanya kudeta militer.
“Saya sedikit khawatir,” kata Vivian Smith ketika melakukan pengecekan dokumen di Bandara Melbourne, seperti dilansir SMH, Minggu (25/5/2014).
Dia dan suami merasa akan mematuhi semua peraturan yang ada selama berada di Thailand, termasuk pemberlakuan jam malam dan mereka harus melewati pos-pos penjagaan yang dikawal oleh militer bersenjata.
Wisatawan lain yang akan pergi ke Thailand menyatakan keperihatinan yang serupa. Mereka sadar betul akan kondisi yang terjadi di Negeri Gajah Putih tersebut, namun mereka pun merasa enggan untuk membatalkan perjalanan itu.
“Semoga kami bisa sampai dan kembali pulang ke Tanah Air baik-baik saja,” kata salah seorang penumpang lain yang juga ingin menghabiskan waktu di Pattaya.
Akan meski, banyak wisatawan Australia yang merasa bimbang dan takut. Sebagian ada yang merasa yakin bahwa situasi yang terjadi di Thailand masih cukup aman untuk mereka kunjungi. Mereka akan tetap berangkat dan melakukan aktivitas yang telah mereka buat jauh hari sebelum adanya krisis.
“Lima tahun lalu, aku juga datang ke Thailand dalam keadaan krisis yang sama. Kini, saya akan berada di sana kembali untuk melihatnya,” kata Shannyn Taylor yang diketahui akan menghabiskan satu pekan di Phuket.