Jalan Bawah Tanah di Malang

Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mulai mengkaji rencana pembangunan jalan bawah tanah untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas dan banjir yang seringkali terjadi di daerah itu ketika musim hujan.

“Kami masih belum bisa menjelaskannya secara rinci dan detail terkait pembangunan jalan bawah tanah ini karena saat ini masih dilakukan studi kelayakan dan dikaji oleh tim dari Universitas Brawijaya (UB),” kata Wali Kota Malang Moch Anton, Selasa (8/4).
Secara garis besar, sambungnya, pembangunan jalan bawah tanah itu akan mengambil titik di Jalan Ahmad Yani hingga Jalan S Parman sepanjang 700 meter yang menjadi pintu gerbang masuk Kota Malang dari arah utara. Apalagi jalan protokol tersebut juga menjadi salah satu titik kemacetan di kota itu.
Menurut Anton, pembangunan jalan bawah tanah tersebut akan direalisasikan pada 2015. Jika pembangunan jalan bawah tanah terealisasi, langkah itu menjadi yang pertama di Jawa Timur, bahkan sampai sekarang wilayah yang sudah memiliki jalan bawah tanah baru Jakarta dan Bali.
Ia menilai kontur tanah di Kota Malang cocok untuk pembangunan jalan bawah tanah daripada membangun jembatan layang. Untuk pembangunan jalan bawah tanah tersebut, pemkot akan mengucurkan anggaran sebesar Rp40 miliar.
Berdasarkan perkiraan dan hitungan anggaran untuk proyek pembangunan gorong-gorong dengan sistem jacking di sejumlah titik di Kota Malang dengan anggaran Rp40 miliar.
Hanya saja, lanjutnya, sebelum merealisasikan pembangunan jalan bawah tanah tersebut, Pemkot Malang akan melakukan studi banding ke Malaysia.
“Kalau membangun jalan layang kurang elok karena dapat merusak keindahan kota. Pembangunan jalan bawah tanah ini nanti sekaligus untuk mengurangi banjir yang selalu datang ketika musim hujan,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *