Rapat Pimpinan Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berlangsung di Kantor MUI Jakarta, menetapkan Din Syamsuddin sebagai Ketua Umum MUI. Din yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah dan sebelumnya menjabat Wakil Ketua Umum MUI itu menggantikan KH Sahal Mahfudh yang wafat pada 24 Januari 2014 lalu.
Jabatan itu tentu adalah beban yang sangat berat untuk dipikul. Sebab dipundaknya teronggok amanah 210 juta umat Islam Indonesia.
Selain menetapkan ketua baru, rapat juga menetapkan wakil ketua umum, yaitu KH Ma’ruf Amin. Sebelumnya, ia menjabat Ketua MUI bidang Fatwa dan kini menggantikan Din Syamsuddin.
Wakil Ketua Umum MUI yang baru, KH. Ma’ruf Amin kepada pers mengatakan keputusan rapat pimpinan MUI terkait struktur kepengurusan itu sudah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) MUI. “Dalam AD/ART dijelaskan bila Ketua Umum berhalangan atau meninggal dunia, maka yang bisa menggantikan adalah Wakil Ketua Umum,” kata KH. Ma’ruf usai rapat pimpinan MUI.
Menurut H. Amidhan Ketua MUI Bidang Ekonomi, hasil rapat ini akan diplenokan dan dibuat keputusan rapat secepatnya pada 4 Maret. Namun, secara definitif Ketua Umum MUI baru adalah Prof Din Syamsuddin yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Sebelumnya KH Sahal Mahfudz tutup usia pada 24 Januari 2014 di kediamannya di kompleks pesantren Mathali’ul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah. Setelah meninggalnya Sahal, posisi ketua umum MUI memang sempat mengalami kekosongan
Diharapkan dengan ditetapkan Din, roda organisasi para ulama itu tetap berjalan sebagaimana mestinya untuk mengupayakan aspek kehidupan beragama khususnya di lingkungan umat Islam.