Siswa dan Guru Madrasah Aliyah Negeri Mogok Belajar Mengajar

Siswa dan Guru Madrasah Aliyah Negeri Mogok Belajar Mengajar

Ratusan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pamekasan, Jawa Timur, didukung puluhan guru, melakukan aksi mogok kegiatan belajar mengajar, Selasa (25/2/2014). Aksi itu merupakan protes terhadap Kementrian Agama Kabupaten Pamekasan yang tak kunjung mengganti Kepala MAN Pamekasan, Ahmad Taufiki, yang dianggap arogan.

Sejak bel sekolah dibunyikan, tak ada satupun siswa dan guru yang mau masuk kelas. Para siswa hanya duduk di emper kelas. Sebagian guru duduk di ruang guru sementara yang lain berbincang-bincang dengan siswa.

Di dalam kelas, ada pula siswa yang sambil menyanyi sambil berjingkrak-jingkrak. Tidak ada satupun guru yang mau menegur mereka meskipun suaranya riuh sampai ke kelas-kelas lainnya.




Beberapa menit kemudian, semua siswa berkumpul di aula sekolah. Ada siswa yang membawa poster bertuliskan protes terhadap kehadiran kepala MAN, ada pula yang menulis di papan tulis seperti, “MAN Pamekasan mogok belajar”.

Yuli, pengurus OSIS MAN Pamekasan mengatakan dalam orasinya mengatakan, sejak MAN Pamekasan dipimpin Ahmad Taufiki, situasi sekolah tidak kondusif. Bahkan Taufik sering terlibat perselisihan dengan wakil kepala lainnya serta para guru.

“Seharusnya kepala sekolah itu menciptakan suasana yang nyaman di sekolah, bukan justru mendatangkan kericuhan dan perselisihan,” kata Yuli, diikuti teriakan kawan-kawannya.




Untuk menenangkan aksi mogok belajar itu, Kepala Kemenag Pamekasan, Muarif Tantowi, langsung mendatangi MAN 1 Pamekasan. Kepada para siswa, Muarif menyampaikan bahwa tuntutan siswa untuk memberhentikan Kepala MAN Pamekasan sudah disampaikan ke Kanwil Kemenag Jawa Timur. Namun surat pergantiannya belum turun.

“Di Kanwil Kemenag Jatim akan ada pergantian kepala dan surat pergantian Kepala MAN Pamekasan belum bisa diproses. Mungkin setelah serah terima jabatan akan ada kejelasan,” ungkap Muarif.

Penjelasan Muarif, tidak serta merta meredakan aksi siswa. Imbauan agar siswa masuk ke ruang kelasnya masing-masing tidak dihiraukan. Sebaliknya mereka justru melontarkan ancaman.

“Jika tidak ada kejelasan pada hari Senin mendatang, maka aksi mogok belajar akan berlangsung,” Yuni, yang diamini kawan-kawannya. Siswa langsung membubarkan diri dan tidak masuk kelas. Tetapi langsung pulang.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *