Sumatera Barat Jadi Tujuan Wisata Turis Malaysia

Sumatera Barat Jadi Tujuan Wisata Turis MalaysiaWisatawan asal Malaysia masih mendominasi kunjungan turis mancanegara ke Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Maret 2017 mencapai 4.141 orang dari total 4.989 wisatawan asing datang ke provinsi ini.

“Pada Februari 2017, kunjungan wisatawan asing ke Sumbar mencapai 4.045 orang, Maret 2017 naik menjadi 4.989 orang atau meningkat 23,34 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Sukardi, di Padang, Selasa.

Ia menyebutkan, selain dari Malaysia kunjungan wisatawan juga berasal dari Australia 144 orang, Thailand 36 orang, Prancis 32 orang, Inggris 22 orang, Jerman 20 orang, Singapura 19 orang, Amerika Serikat 17 orang, Tiongkok 10 orang, Jepang 8 orang, dan dari negara lainnya 540 orang.

Menurutnya, kunjungan wisatawan pada Maret memberikan kontribusi sebesar 0,52 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 956.748 orang.

Dia memastikan jumlah wisatawan yang terdata tersebut adalah mereka yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau, dan jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan akan didata di bandara kedatangan.

Menurut dia, tinggi jumlah kunjungan wisatawan asal Malaysia ke Sumbar karena ada kesamaan budaya.

Ia melihat pula turis asal Timur Tengah potensial untuk dibidik berkunjung ke Sumbar, dengan syarat pemangku kepentingan yang berwenang harus intensif melakukan promosi objek wisata yang ada.

“Selama ini turis asal Timur Tengah lebih banyak ke Puncak, Jawa Barat, padahal keindahaan alam Sumbar tidak kalah,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumbar Ian Hanafiah mengatakan perlu pembenahan infrastruktur di Sumbar untuk meningkatkan minat wisatawan berkunjung ke daerah ini.

Peningkatan kapasitas jalan perlu dilakukan terutama pada rute favorit jalur Padang-Bukittinggi, karena saat ini sudah terlalu padat, katanya lagi.

Ia menyarankan rumah makan dan restoran di Padang perlu membuat variasi menu agar wisatawan tidak bosan.

“Pagi makan nasi Padang, siang juga, malam kembali nasi Padang, kalau tiga hari tentu wisatawan akan bosan,” katanya lagi.

Menurutnya, masakan Padang cukup enak, tapi perlu variasi dengan masakan nusantara lainnya.

Dulu ada beberapa rumah makan dengan menu masakan dari daerah lain, tapi tidak bertahan lama, sekarang ada beberapa restoran yang dinilai bisa menyediakannya, ujarnya pula.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *