NU dan PKB Bersatu di Pilkada Jatim

NU dan PKB Bersatu di Pilkada JatimDPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) segera mengadakan rapat dengan seluruh pengurus DPC menyusul beredarnya surat atas nama kiai terkait usulan Saifullah Yusuf sebagai calon Gubernur dari PKB.

“Kami harus bekerja 2×24 jam untuk memanggil cabang rapat memutuskan nama. Semoga saja segera diputus dan tidak ada voting,” kata Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar saat silaturahmi di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu.

Ia mengaku sengaja datang ke PP Lirboyo, Kediri, bertemu dengan para kiai se-Matraman. Dalam rapat ini, para kiai meminta PKB dan NU agar bersatu, kompak dalam segala hal, sebab ini juga menyangkut perjuangan politik pemerintah dan negara.

“Kompak bersatu padu NU dan PKB. Dalam hal Pilkada Jatim, para kiai juga memerintahkan senantiasa mempertimbangkan bersatunya seluruh warga nahdliyin,” katanya.

Cak Imin mengatakan mayoritas warga di Jatim adalah warga Nahdlatul Ulama (NU), sehingga para kiai berpesan agar satu nama segera diputuskan, segera disosialisasikan menjadi calon Gubernur Jatim tunggal dari warga NU, calon Gubernur tunggal dari pesantren dan PKB.

Para kiai, kata dia, berpesan nama yang diusulkan satu calon tunggal adalah Saifullah Yusuf. Namun, ia mengatakan terhadap usulan nama dari para kiai itu, akan tetap sepenuhnya diperjuangkan.

“Kami taat pada kiai, tapi awalnya kan memperjuangkan Pak Halim dan DPC sudah bergerak. Sebagai santri, saya sebagai ketua umum akan taat perintah kiai Lirboyo, para ulama dan saya akan melaksanakan itu,” katanya.

Selain melaksanakan, Cak Imin juga mengaku akan mencoba meyakinkan cabang-cabang dan berharap agar Abdul Halim Iskandar, yang juga Ketua DPW PKB Jatim agar berlapang dada.

Terkait dengan calon lain dari PKB, ia mengaku selama ini belum pernah dengar. Saat ini, dari Partai Kebangkitab Bangsa yang sudah masuk bursa adalah Abdul Halim Iskandar dan terakhir Saifullah Yusuf yang juga Wakil Gubernur Jatim.

Dalam kegiatan itu, kiai yang hadir berasal dari wilayah matraman. Para kiai melakukan rapat tertutup dengan Cak Imin serta sejumlah petinggi partai.

Kunjungan Cak Imin ke Kediri, berlangsung dengan singkat. Ia berangkat ke Kediri menggunakan helikopter. Usai di Kediri, Cak Imin langsung terbang menuju Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *