Hasil Investigasi Demokrat ke Hong Kong, Asia Sentinel Media Abal-abal

Hasil Investigasi Demokrat ke Hong Kong, Asia Sentinel Media Abal-abalPartai Demokrat dipimpin Sekjen Hinca Pandjaitan memimpin investigasi terkait pemberitaan Asia Sentinel, media yang disebut berada di Hong Kong. Dari Hong Kong, Hinca memastikan Asia Sentinel media yang tak kredibel.

Kunjungan Hinca ke Hong Kong direkam dalam video berdurasi 3 menit 9 detik. Video itu dikirim Wasekjen PD Andi Arief, Kamis (20/9/2018).

“Selamat malam Indonesia. Dari Victoria Park, Hong Kong,” ujar Hinca seperti dalam video.

Hinca tampak ditemani beberapa orang dalam video itu, salah satunya Kadiv Komunikasi Politik PD Imelda Sari. Hinca menyebut tim PD menyambangi alamat yang disebut sebagai kantor Asia Sentinel yang ditulis dalam dokumen terletak di Kennedy Road 39, lantai 1A. Hinca juga mengecek keberadaan penulis berita, yaitu John Berthelsen, yang isinya sempat menyudutkan pemerintah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono lewat isu skandal Bank Century.

“Kami pastikan tidak ditemukan kantor itu. Kami pastikan tidak ada Saudara John di situ lagi. jejaknya pun tak ditemukan lagi karena itu syarat menjadi sebuah perusahaan pers tidak dipenuhi kartena itu kita menyebutnya tidak kredibel,” ucap Hinca.

Dari alamat tersebut, tim PD bergerak ke Dewan Pers Hong Kong. Mereka menemui sekretaris dan telah berkomunikasi dengan salah satu komisioner Dewan Pers Hong Kong. Demokrat menanyakan soal status Asia Sentinel di Dewan Pers Hong Kong serta soal sosok John Berthelsen.

Lebih jauh, mereka juga menanyakan hal serupa ke jurnalis di Hong Kong dan masyarakat setempat. Pertanyaan serupa: apakah tahu Asia Sentinel dan mengenal John Berthelsen.

“Jawabnya ‘tidak’,” sebut Hinca.

Hinca dan rekan investigator membuat kesimpulan terkait penyelidikan Asia Sentinel di Hong Kong seharian. Hasilnya, media itu disebut Hinca tak kredibel. Mereka akan kembali ke Indonesia besok hari guna menyampaikan hasil temuan ke Dewan Pers Indonesia.

“Apa yang disebut MetroTV Asia Sentinel ini adalah kredibel kami pastikan tidak kredibel. Dalam bahasa Medan disebut abal-abal,” sebut Hinca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *