Kemenangan Ical Runtuhkan Kewibawaan Jokowi

Kemenangan Ical Runtuhkan Kewibawaan JokowiDalam pusaran konflik Partai Golkar, sedari awal baik secara tersirat maupun secara tersurat, Presiden Jokowi lebih cenderung mendukung kepengurusan Partai Golkar kubu Agung Laksono.

Demikian disampikan oleh Sekretaris Jenderal Humanika, Sya’roni lewat pesan singkatnya, Senin (19/5).

Sya’roni mengatakan, setidaknya ada 3 hal yang membuktikkan hal tersebut pertama, Jokowi tidak pernah menegur Menkumham Yasonna Laoly yang mengeluarkan SK yang mengesahkan kepengurusan Partai Golkar kubu Agung Laksono. Kedua, Istana mengundang Agung Laksono dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Golkar untuk menghadiri pembukaan KAA. Ketiga, Jokowi memberikan penghormatan kepada Ketua Umum Golkar Agung Laksono dalam sambutan di Pembukaan Kongres IV Partai Demokrat.

“Namun, dukungan Jokowi tersebut tidak menggoyahkan Majelis Hakim PTUN untuk membatalkan SK Menkumham yang mengesahkan kepengurusan Partai Golkar versi Munas Jakarta,” terangnya.

Dikatakan lebih lanjut oleh Sya’roni, konsekuensi dari putusan PTUN adalah bahwa tindakan Jokowi yang lebih cenderung mendukung kepengurusan Partai Golkar kubu Agung Laksono ternyata salah di mata hukum. Itu artinya presiden telah bertindak gegabah tanpa mengindahkan rambu-rambu hukum dan politik.

“Semestinya sebagai kepala negara, Jokowi bersikap netral. Keperpihakan ke salah satu kubu bisa diartikan sebagai intervensi. Parahnya, ternyata kubu yang didukung Jokowi ternyata tersungkur di Majelis PTUN. Itu juga bisa diartikan, bahwa kemenangan Ical telah meruntuhkan kewibawaan Jokowi,” demikian Sya’roni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *