PKS Yakin PDIP Tidak Akan Usung Ahok

PKS Yakin PDIP Tidak Akan Usung AhokPartai Keadilan Sejahtera (PKS) yakin 99 persen bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak akan mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama di Pemilihan Kepala Derah DKI Jakarta pada 2017 mendatang.

Menurut Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPW PKS DKI Jakarta Agung Setiarso, hubungan Ahok, panggilan Basuki, dengan PDI Perjuangan sudah buruk lantaran pernyataan Ahok yang berkali-kali menyinggung perasaan PDI Perjuangan, bahkan menyinggung Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Kemungkinan tetap ada (PDIP dukung Ahok), apalagi politik Indonesia sangat dinamis, tapi saya yakin kemungkinan itu hanya satu persen,” kata Agung saat ditemui di Jakarta, Sabtu (13/8).

Hingga kini, Koalisi Kekeluargaan, menurut Agung, masih menunggu pilihan calon gubernur dari PDIP untuk melawan Ahok. PKS pun belum memikirkan rencana lain apabila PDI Perjuangan berbalik mendukung sang petahana tersebut.

“Ada (plan B) tapi belum kami pikirkan karena kecenderungannya tak akan terjadi,” kata Agung.
Lihat juga:Pengamat: Ahok Masih Berpeluang Dapat Dukungan PDIP
Menyangkut pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal tiga opsi PDIP di Pilkada Jakarta beberapa waktu lalu, menurut Agung, tidak akan mempengaruhi penilaian PDI Perjuangan terhadap Ahok.

“Memang ada selentingan dari Pak Hasto soal buka peluang, tapi logika politiknya tidak nyambung,” ujarnya.

Hasto beberapa hari lalu pernah menyatakan bahwa PDIP memiliki tiga opsi pencalonan di Pemilihan Kepala Daerah 2017. Untuk Pilkada di Jakarta, opsi pertama PDI Perjuangan adalah mengusung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

“Opsi pertama adalah mendukung pasangan incumbent Pak Ahok dan Pak Djarot,” kata Hasto.

Hasto menjelaskan, opsi kedua yang dipersiapkan PDI Perjuangan adalah memilih pasangan calon dari hasil penjaringan yang sudah mereka lakukan beberapa waktu lalu.

Proses penjaringan tersebut sudah memunculkan enam nama yang sekarang masih dirahasiakan oleh PDI Perjuangan. Keenam orang tersebut, kata Hasto, harus percaya pada mekanisme yang berjalan di PDI Perjuangan. Mereka diberi kesempatan untuk bersosialisasi dengan harapan saat disurvei nilainya akan naik.

Sedangkan opsi terakhir adalah pasangan yang dipilih bukan berasal dari opsi pertama ataupun kedua. Hasto mengungkapkan, bisa saja muncul skenario yang dinamakan element of surprise dari PDI Perjuangan.

Dalam beberapa waktu ke belakang, Ahok selalu menekankan bahwa dukungan dari tiga partai yakni Partai Golkar, NasDem, dan Partai Hanura sudah cukup untuk membawanya bertarung di Pilkada 2017.

Dia pun tak lagi berharap mendapat dukungan PDI Perjuangan. Apalagi setelah muncul nama Tri Rismaharini sebagai salah satu kader terbaik yang didorong untuk maju melawan Ahok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *