Diduga Ada Pelanggaran di KONI, Ridwan Kamil Harus Hati-hati

Koordinator Forum Penyelamat Olah Raga, Eka Santosa menanggapi pelaksanaan RAT KONI Jabar pada 5 September 2018 lalu, yang katanya akan dilanjut dengan Musorprov pada 12-14 September 2018, kepada Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat di Kawasan Eko Wisata dan Budaya Alam Santosa (9/9/2018).[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”cat” orderby=”random”]

“Kang Emil, seperti sudah saya katakan beberapa waktu lalu, janganlah mengambil resiko,” tegas Eka.

Tatkala ditelisik lebih lanjut apa yang dimaksud dengan pernyataan ini, Eka menjelaskan, ini mengacu pada pidato Ridwan Kamil sendiri tatkala sertijab di Gedung Sate (5/9/2018), yakni menempatkan urusan olahraga di Jabar sebagai bagian dari membangun provinsi yang sepenuhnya berlandaskan Pancasila.

Pertimbangan utama Eka bersama rekan-rekannya di FPOR diantaranya, adanya pelanggaran, terkait rencana Brigjend (TNI) Ahmad Saefudin yang diduga akan mencalonkan kembali sebagai Ketua Umum KONI Jabar masa bakti 2018-2022. “Silahkan saja mencalonkan diri, asal yang bersangkutan sudah pensiun,” ungkapnya.

Lebih jauh menurut Eka, landasannya pada UU SKN Pasal 40 yang menyebutkan secara gamblang:” Pengurus komite olahraga nasional, komite olahraga provinsi dan komite olahraga kabupaten/kota bersifat mandiri dan tidak terikat dengan kegiatan jabatan struktural dan jabatan publik.”

Diketahui pencalonan ini kontroversial, karena yang bersangkutan dikenal sebagai TNI aktif dan menjabat sebagai Kapus Litbang Sumdahan Balitbang Kemhan berdasarkan Keputusan Panglima TNI No. Kep/951/M/IX/2016 tanggal 26 September 2016.[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”grid” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]

Pertimbangan lain, pelaksanaan RAT dan Musorprov KONI Jabar tahun 2018 pun dinilai melanggar etika dalam organisasi. Apalagi karena digelar sebelum pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar terpilih, yang semula akan dilaksanakan pelantikannya pada 17 September 2018, walaupun kenyataannya pelantikan ini terjadi pada 5 September 2018 di Jakarta.

“Sebelumnya Kang Emil sendiri di Pendopo Kota Bandung (1/9/2018) kala menerima pengurus provinsi cabang olahraga, pengurus KONI kabupaten/kota, dan badan fungsional olahraga, menyerukan untuk memboikot rencana RAT maupun Musorprov KONI Jabar 2018, dengan alasan telah melanggar etika,” tandas Eka di Alam Santosa, Pasir Impun Kab. Bandung dihadapan beberapa anggota FPOR.

 

Harri Safiari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *