Tinggalkan Djarot, Hubungan Ahok dengan PDIP Renggang

Tinggalkan Djarot, Hubungan Ahok dengan PDIP RenggangKeputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang meninggalkan Djarot Saiful Hidayat dan memilih Heru Budi Hartono disebut membuat hubungannya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjadi renggang. Namun begitu PDIP menampik dengan mengatakan menghormati keputusan Basuki tersebut.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Daerah PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut menghormati dan menghargai keputusan Basuki lantaran pilihan memang ada di tangan dia.

Tak hanya menghormati pilihan Ahok, sapaan Basuki, Gembong mengatakan bahwa PDIP menghormati kelompok Teman Ahok yang terus mengumpulkan dukungan agar Ahok bisa maju di Pemilihan Kepala Daerah 2017 lewat jalur independen.

“Artinya memang kedua belah pihak harus saling menghormati dan menghargai, ini menjadi tugas Pak Ahok untuk mensinergikan dua kekuatan itu,” kata Gembong saat dihubungi, Senin malam (7/3).

Menurut Gembong, Ahok tampak sudah yakin dengan pilihannya maju lewat jalur independen dan PDIP sebagai partai politik tak punya hak untuk menahan-nahan. Apalagi, Ahok bukanlah kader PDIP yang semakin membuat partai berlambang banteng itu tak bisa memberikan perintah.

“Itu kan pilihan, semua ada konsinansinya dan bahwa dia sudah menentukan maju independen maka silakan saja,” ujar dia.

Gembong menjelaskan apa yang menjadi keputusan Ahok memperlihatkan prinsip dari seorang calon gubernur. Prinsip tersebut memang dibutuhkan karena jika calon gubernur tak memiliki prinsip maka kurang elok untuk menjadi gubernur.

Gembong pun yakin Ahok dan Teman Ahok sudah memiliki hitung-hitungan perihal keputusan tersebut dan PDIP berharap bisa bersaing secara sehat di Pilkada 2017 mendatang.

“PDIP menghargai apa yang dikerjakan Teman Ahok tapi mereka juga jangan memaksakan apa yang sudah menjadi ketentuan partai,” katanya.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan kelompok Teman Ahok tidak memiliki waktu banyak untuk mengumpulkan dukungan yang ditargetkan satu juta dukungan.

Menurut Ahok, Teman Ahok sudah enggan menanti kepastian dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terkait izin Djarot Saiful Hidayat sebagai pasangan Basuki di Pemilihan Kepala Daerah 2017.

“Tak bisa, anak-anak (Teman Ahok) ini sudah tak mau menunggu, PDIP juga maunya mengusung dan bukan mendukung,” kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/3).

Dengan menyebut soal ketidaksabaran Teman Ahok tersebut, Ahok sekalian menegaskan bahwa yang mendesak PDIP untuk segera memutuskan bukanlah dirinya melainkan Teman Ahok.

“Jadi bukan saya yang mendesak partai Teman Ahok yang mendesak karena butuh cepat,” ujar dia.

Sebagai catatan, Ahok sebenarnya ingin maju di Pilkada 2017 berpasangan dengan Djarot. Namun hingga kini PDIP tak kunjung memberikan izin pada Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *