Megawati Tidak Ingin Membuat Teman Ahok Kecewa

Megawati Tidak Ingin Membuat Teman Ahok KecewaGubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak sengaja bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri di acara Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam (KTT OKI) kemarin. Dalam pertemuan mendadak tersebut, Basuki sempat menyinggung soal pencalonan dirinya di Pemilihan Kepala Daerah 2017.

Sebagai catatan, nama Basuki selalu dikaitkan dengan PDIP jika menyangkut masalah Pilkada 2017. Ahok, sapaan Basuki, disebut akan diusung PDIP seandainya keinginan maju lewat jalur independen tak terwujud.

Namun, seandainya Ahok maju lewat usungan partai politik, maka usaha kelompok Teman Ahok yang mengumpulkan dukungan agar Ahok bisa maju independen akan terbuang percuma. Hal tersebut, disebut Ahok, tidak diinginkan oleh Megawati

“Beliau (Megawati) mengatakan tidak mau membuat Teman Ahok kecewa,” kata Ahok meniru perkataan Megawati, Senin malam.

Alih-alih meminta Ahok untuk meninggalkan Teman Ahok, Megawati malah meminta agar kelompok relawan itu mau menjadi relawan PDIP dan membiarkan pria yang mereka dukung agar mau diusung oleh partai berlambang banteng tersebut.

Ahok pun memiliki pembelaan terkait hal tersebut, yaitu dengan tetap meminta agar PDIP mau memberikan izin pada Djarot Saiful Hidayat agar bisa menjadi pasangannya di Pilkada 2017. Hal itu dia lakukan karena tak mau mengkhianati Teman Ahok dan tetap mau maju lewat jalur independen.

“Namun saat itu Ibu Mega mengatakan ada mekanisme partai, padahal saya sudah katakan agar PDIP segera mengeluarkan surat mendukung atau mengusung,” kata Ahok.

Kengototan Ahok terkait dukungan dari PDIP tetap tak menggoyahkan pendirian Megawati bahwa harus ada mekanisme yang dilewati untuk mendapatkan dukungan atau usungan. Megawati lantas hanya tertawa saat mendengar omongan Ahok tersebut.

“Ibu ketawa saja,” ujarnya.

Sebelumnya Ahok memutuskan untuk menjadikan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebagai calon wakil gubernur pasangannya setelah Djarot Saiful Hidayat tak kunjung diberi izin oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Bahkan, Ahok mengungkapkan bahwa Djarot tak berani untuk keluar dari PDIP.

“Saya sudah katakan pada Pak Djarot dan beliau juga tak berani keluar dari PDIP kan,” kata Ahok.

Ahok pun memaklumi keputusan Djarot yang tak bisa mundur dari PDIP apalagi dia bukan hanya kader biasa di partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut. Sebagai catatan, Djarot terdaftar sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP periode 2015-2020.

Ahok pun mengatakan keputusan dia memilih Heru tak lepas dari permintaan kelompok Teman Ahok yang ingin sang gubernur segera memilih nama cawagub pilihannya. Karena merasa tak ada rekam jejak buruk, maka pilihan pun jatuh pada Heru.

“Saya sudah siapkan mental dan kami hargai anak-anak (Teman Ahok) yang kerja tanpa uang. Saya tak mau mereka patah semangat,” ujarnya.

Sementara itu Djarot Saiful Hidayat saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya memang tak bisa keluar dari PDIP. Menurut dia, ada prinsip yang berbeda antara partai politik, relawan, dan unsur independen.

Ditambah lagi, Djarot menegaskan dia bukan hanya kader biasa di PDIP karena dia adalah pengurus partai di tingkat pusat. “Saya menjadi anggota partai bukan satu-dua tahun, saya bukan anggota biasa,” kata Djarot.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *