Percepat Rehabilitasi & Rekonstruksi di NTB, Masyarakat Jangan Sebar Hoax

Percepat Rehabilitasi & Rekonstruksi di NTB, Masyarakat Jangan Sebar Hoax

Untuk percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi bencana gempa di Nusa Tenggara Barat, Kemenko PMK menegaskan pentingnya peran masyarakat untuk mencegah penyebaran berita bohong (hoax) yang berdampak negatif bagi korban bencana gempa.

“Berita bohong ini harus dicegah oleh masyarakat karena, berdampak buruk bagi korban bencana. Saat ini yang saat ini dibutuhkan adalah rehabilitasi dan rekonstruksi,” kata Plt. Deputi kerawanan sosial dan dampak bencana, Sonny Herry Harmadi pasca memimpin rapat di Kantor Kemenko PMK Jakarta, Rabu (29/8).

Sonny mengungkapkan bahwa dalam rapat ada pesan dari perwakilan Kominfo dan Kemenkes soal pentingnya trauma healing yang bukan hanya tugas komunitas kesehatan dan psikologis tapi juga tugas bersama, “Jangan sampai kita menciptakan kepanikan pada korban dan membangun trauma kebencanaan lewat hoax,” tegas Sonny.

Rapat koordinasi ini bertujuan untuk melakukan pemetaan dan pemaparan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi dampak gempa sehingga tercapai sesuai target. Hasil rapat ini akan dilaporkan untuk rapat tingkat menteri di hari Jumat nanti.
“Secara garis besar, tiap pelaksana Inpres sudah bekerja dengan keras agar percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi terlaksana sesuai target, cepat dan tepat,” tambahnya.

Di akhir, Sonny berterima kasih kepada masyarakat yang tepat tanggap darurat, namun ia berpesan masyarakat pula lebih berhati-hati menyebar informasi tidak valid yang menyebabkan kepanikan pada korban bencana gempa. “Mari sama-sama tingkatkan koordinasi dan implementasi agar akhir Desember nanti NTB benar-benar kembali normal,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *