BPK Tak Merasa Kirim Parsel Ponsel ke Anggota DPR

BPK Tak Merasa Kirim Parsel Ponsel ke Anggota DPRKetua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis menyatakan tak tahu soal kiriman parsel dari lembaganya kepada anggota Komisi III DPR yang juga Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Kadir Karding.

“Saya tidak tahu. Tidak ada policy BPK untuk mengirim parsel. Tapi kami tidak bisa melarang kalau ada pegawai ingin meningkatkan silahturahmi lalu mengirim rendang atau sayur nangka sebagai tanda persahabatan,” kata Harry, kemarin.

Sebelumnya, ramai beredar foto di media sosial berupa parsel yang dikirim untuk Karding berisi antara lain telepon seluler Samsung Galaxy Note 5 dan barang pecah belah.

Harry menegaskan tak pernah mengirim apapun kepada siapapun menjelang lebaran. Dia biasanya hanya menggelar open house di kediamannya untuk mempererat tali silaturahmi.

“Yang jelas (parsel itu) bukan atas nama saya. Saya tidak mengirim apapun. Nanti hari pertama lebaran, siang hari, saya hanya buat open house di rumah dinas,” tuturnya.

Senada, Ketua DPR Ade Komarudin juga tak tahu soal kiriman parsel untuk Karding. Menurutnya, BPK bukan mitra kerja Komisi III yang mengurusi hukum, melainkan mitra kerja Komisi IX yang membidangi perbankan.

Ade yakin anggota DPR periode ini relatif jarang menerima parsel dibanding anggota DPR periode sebelumnya.

“Kiriman BPK ke anggota mungkin bukan kaitan kerja. Mungkin kaitannya persaudaraan, pertemanan, saya enggak tau. Tapi kalau kerja itu sama sekali enggak relevan karena Komisi III bukan mitra BPK,” kata Ade.

Menurut Ade, Tata Tertib DPR tak mengatur anggota Dewan boleh atau tidak menerima parsel. Namun dia mengimbau kepada seluruh anggotanya untuk menjauhi praktik yang berpotensi menimbulkan fitnah suap itu.

“Di tata tertib enggak diatur. Tapi sesuatu yang diduga menimbulkan dugaan suap, soal parsel dan sebagainya itu berbau suap harus dihindari,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *