Pengidap HIV Sembuh Berkat Teknologi Stem Cell

Pengidap HIV Sembuh Berkat Teknologi Stem CellTimothy Ray Brown, yang dikenal juga dengan julukan “Berlin Patient” diyakini tim dokter telah sembuh dari derita penyakit HIV setelah sebelumnya menerima transplantasi dari tahun 2007 sebagai bagian dari program pengobatan panjang untuk leukemia.

“Ini merupakan bukti-menarik konsep bahwa dengan langkah-langkah luar biasa seorang pasien bisa disembuhkan dari HIV, tetapi terlalu riskan untuk menjadi terapi standar, bahkan jika donor yang cocok dapat ditemukan, kata Dr Michael Saag, Ketua HIV Medical Association.

Pasien berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS) yang tinggal di Jerman ini sebelumnya telah mengidap HIV selama bertahun-tahun, setelah tim dokter memantau dan yakin hingga menuliskan dalam jurnal laporannya bahwa telah melakukan pencapaian kesembuhan dari pasien HIV setelah melakukan pengujian yang ekstensif. Kini Brown tidak lagi memiliki tanda-tanda HIV atau Leukimia.

Meski perkembangan tidak berarti membuktikan obat untuk virus telah ditemukan, mereka bisa memberi harapan bagi lebih dari 33 juta orang yang hidup dengan HIV di seluruh dunia.

Dalam bahasa Indonesia, stem cell disebut sel punca atau sel induk. Ringkasnya, stem cell adalah sel yang masih belum matang dan belum berdiferensiasi (berubah) menjadi sel atau jaringan tertentu. Nantinya sel ini dapat bereplikasi menjadi sel yang serupa atau menjadi sel lain yang sama sekali berbeda.

Dalam bahasa kedokteran, stem cell dapat berupa sel unipoten (hanya dapat berubah menjadi satu jenis sel), multipoten (dapat berubah menjadi beberapa jenis sel), atau totipoten (dapat berubah menjadi jaringan apapun). Dengan kemampuan inilah stem cell diyakini dapat menyembuhkan sel-sel tubuh yang rusak atau hilang karena penyakit yang berat, dengan cara beregenerasi menjadi organ atau jaringan yang rusak tersebut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *