Hal-hal Kecil yang Menggiring Hubungan ke Jurang Perpisahan

Hal-hal Kecil yang Menggiring Hubungan ke Jurang PerpisahanKetika bicara tentang menjalin sebuah hubungan dengan seseorang yang dianggap akan menjadi pasangan hidup kita, seringnya hal-hal seperti uang, anak dan agama menjadi faktor pertimbangan utama.

Padahal, ada hal-hal kecil yang dapat membuat sebuah hubungan berakhir sebelum masalah uang, anak ataupun agama itu muncul.

Psikoterapis dan pakar hubungan Toni Coleman mengatakan ada tujuh hal kecil yang dapat membuat perbedaan besar, dan sering kali menggiring sebuah hubungan ke jurang perpisahan.

Dikutip dari Brides, ke-tujuh hal tersebut adalah:

1. Pasangan Anda adalah penggemar olahraga fanatik (dan Anda tidak)

Sekadar ikut meramaikan atau memberi dukungan bagi tim favorit pasangan Anda memang terdengar tidak sulit. Tetapi jika Anda harus membangun suasana hati yang selalu penuh semangat tiap kali pasangan Anda menyaksikan pertandingan tim favoritnya, maka hal itu akan menjadi pemicu masalah.

Pakar pernikahan dan penulis buku Blueprint For A Lasting Marriage, Lesli Doares, mengatakan banyak ketegangan yang sering tersulut ketika pasangan terlihat lebih mementingkan pertandingan tim favorit daripada pasangannya.

2. Pasangan Anda bukan pendengar yang baik

Ketika kencan pertama, Anda mungkin berpikir pasangan Anda senang menunggu Anda menyelesaikan kalimat. Namun ketika hubungan sudah berlanjut agak lama, pasangan pun sering menginterupsi pendapat Anda.

“Sering menginterupsi atau mengalihkan perhatian, atau pembicaraan, dapat membuat seseorang merasa apa yang sedang dibicarakannya tidak menarik oleh pasangannya. Kebiasaan itu pun akan memicu sakit hati,” ujar Coleman.

3. Pasangan Anda menghabiskan banyak waktu di telepon

Jika Anda seseorang yang senang mengobrol, maka berhati-hatilah dalam sebuah hubungan.

“Sangat menyenangkan jika Anda mempunyai hubungan yang hebat dengan orang lain. Tapi tidak menjadi hebat ketika Anda memiliki hubungan itu bukan dengan pasangan Anda,” kata Doares.

Masalah akan muncul jika Anda berbagi hal tentang hubungan Anda, atau apa yang pasangan Anda lakukan, tanpa mereka ketahui kepada siapa Anda bercerita. Hal ini juga berlaku jika Anda menghabiskan banyak waktu di media sosial dan malah menjadikan pasangan Anda seperti orang asing.

4. Pasangan sering mengatakan “Iya, tapi…”

Menurut Coleman, ketika pasangan Anda meminta dimaklumi setelah melakukan kesalahan dengan mengatakan “Iya, tetapi …,” maka sebenarnya dia sedang menolak untuk bertanggung jawab. Dua kata kecil itu mempunyai dampak yang besar.

“Mampu meminta maaf dan menerima tanggung jawab adalah perilaku seseorang yang dapat berdampak pada pasangannya,” Coleman menegaskan.

5. Pasangan Anda tak memilik etika di meja makan

Ketika datang ke acara makan, di mana ia menunjukkan polah seperti enggan menunggu Anda sebelum Anda tiba, atau meninggalkan Anda di meja ketika baru selesai makan, itu adalah hal yang tidak sopan.

Jika Anda merasa tidak dihargai, kebencian pun dengan mudah terbangun tiap kali Anda bertemu di meja makan.

“Sama halnya dengan mengambil makanan terakhir, tanpa mengetahui bahwa pasangan Anda masih menginginkan makanan tersebut. Berbicara di meja makan dalam keadaan mulut yang penuh, atau membaca buku saat makan malam, adalah hal yang tidak sopan,” ujar Doares.

6. Pasangan tak mau membantu saat Anda kesusahan

Anda bisa saja mengatakan dapat melakukan segala hal sendiri tanpa bantuan pasangan. Namun, ketika Anda merasa stres, lelah dan kehabisan tenaga dengan pekerjaan kantor yang menumpuk, maka akan muncul keinginan untuk dibantu oleh pasangan.

“Mengabaikan pasangan saat dia sedang setres atau tertekan menunjukkan kurangnya kepedulian dalam hubungan. Sikap tersebut seperti membuat pasangan seperti membiarkan Anda terjatuh sendirian. Harusnya, pasangan dapat meredakan dan menenangkan,” kata Coleman.

7. Pasangan tidak memikirkan Anda

Anda mungkin tidak keberatan jika pasangan pergi ke dapur untuk mengambil camilan tanpa bertanya apakah Anda ingin dibawakan sesuatu. Tapi ketika hal itu berlangsung berkali-kali, maka Anda pun akan merasa tak dipedulikan.

“Bertanya kepada Anda apakah Anda ingin dibawakan makanan atau minuman adalah tanda kepedulian dan pikiran baik seseorang. Sedangkan hanya memikirkan perut sendiri adalah pertanda seseorang yang egois dan bukan pertanda baik untuk kesehatan jangka panjang hubungan Anda,” ujar Doares.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *