Polisi Paris pada Senin (9/1) menahan 17 orang terkait perampokan yang dialami bintang reality show, Kim Kardashian yang terjadi akhir Oktober lalu.
Mereka menyusuri Paris hingga ke bagian selatan Prancis setelah melacak DNA yang terdapat di kediaman mewah Kardashian, di mana ia diikat dan ditodong senjata saat perampokan terjadi.
Perampokan tersebut membuatnya kehilangan uang senilai Rp 119 miliar dan menjadi perampokan di kediaman pribadi terbesar yang terjadi di Prancis dalam dua dekade.
Para pelaku perampokan yang ditahan kepolisian berusia antara 72 tahun dan 20-an tahun. Yang tua ditangkap di kediamannya di vila di Grasse, Prancis. Tiga orang pelaku lainnya wanita dan satu di antaranya berusia 65 tahun yang ditangkap di bagian selatan di Gard.
“Hampir semua orang yang ditahan dikenal sebagai pelaku perampokan atau kriminal yang terorganisir,” ungkap sumber kepolisian.
Pihak kepolian juga mengkonfirmasi laporan stasiun M6 TV bahwa sopir pribadi Kardashian, yang sudah bekerja lama dengannya, sebagai salah satu pelaku yang ditahan.
Ia diduga yang melaporkan ketiadaan penjagaan oleh bodyguard Kardashian dan memberi para pelaku perampokan lainnya detail mengenai kediaman istri dari Kanye West ini.
Pengacara Kardashian, Jean Veil mengatakan, kliennya ‘mengungkapkan ekspresi rasa terima kasih’ pada kepolisian Prancis yang telah bekerja mengungkap pelaku perampokan.
Selain temuan DNA, pihak penyidik juga menyusuri keterkaitan pelaku di balik perampokan. Mereka juga meluas operasi penyelidikan hingga Antwerp di Belgia, sebagai pusat industri perhiasan berlian. Kardashian baru-baru ini buka suara akan insiden yang menimpanya setelah sempat bungkam dan trauma. “Mereka akan menembak saya dari belakang. Saat itu tidak ada jalan keluar. Itu membuat saya sangat sedih memikirkannya,” bebernya. ***