‘Sihir’ Musik bagi Pengidap Insomnia

'Sihir' Musik bagi Pengidap InsomniaTubuh yang segar bisa dimulai dari tidur yang cukup. Menderita gangguan tidur itu merugikan. Kurang tidur pada akhirnya akan menyebabkan kelelahan, kecemasan, penurunan produktivitas, bahkan depresi.

Gangguan tidur atau insomnia mungkin bisa diatasi dengan obat tidur. Tapi metode itu bisa berdampak negatif pada kegiatan sehari-hari.

Bantuan untuk itu sebenarnya tak perlu dicari jauh-jauh. Psikolog telah membuktikan bahwa menyetel musik sederhana yang membuat rileks saat waktu tidur bisa meringankan gangguan tidur. Musik itu mengurangi hormon stres atau noradrenaline dan level waspada.

Dengan demikian, orang tidur lebih nyaman.

Psikolog Laszlo Harmat mengumpulkan 94 siswa dengan masalah tidur untuk membuktikannya. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama diberi musik klasik untuk didengarkan pada waktu tidur. Kelompok ke-dua diberi sebuah buku audio, dan kelompok ke-tiga tidak diberi apa-apa.

Setelah tiga minggu, 30 dari 35 siswa dari kelompok pendengar musik klasik terbukti bisa tidur lebih nyenyak. Buku audio juga membantu, tetapi hanya pada sembilan dari 30 siswa yang menjadi anggota kelompok itu.

Para siswa juga dinilai tingkat depresinya sebelum dan sesudah tes. Gejala depresi dari kelompok yang mendengarkan musik, menurun drastis. Namun, itu tidak dirasakan oleh kelompok pendengar buku audio.

Bukan hanya kepada siswa, penelitian yang sama juga sudah membuktikan bahwa musik pun membantu usia lanjut mudah tidur.

Pada 2003 penelitia Hui-Ling Lai dan Marion Good meneliti sekelompok orang dengan usia 60 sampai 83 tahun, yang menderita gangguan tidur. Sekali lagi, mendengar musik relaksasi saat jam tidur, bak :sihir,” bisa membantu.

Musik yang dipilih tentunya tidak bisa sembarangan. Musik relaksasi seperti musik klasik, jazz, atau blues bisa membantu. Tinggi suara juga perlu diperhatikan: terlalu rendah bisa mengganggu dan terlalu keras justru membuat tidak bisa tidur.

Usahakan pula musik itu tidak berakhir dengan mendadak. Musik yang berhenti tiba-tiba bisa membuat refleks alami tubuh menimbulkan rasa waspada. Itu justru membuat terbangun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *