BMC Coffee, Tempat Ngopi di Pusat Kota Bandung

BMC Coffee, Tempat Ngopi di Pusat Kota BandungBandoengsche Melk Centrale (BMC) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman dibawah naungan PT Agronesia. Yang menjadi produk andalannya adalah susu pasteurisasi. BMC berdiri sejak tahun 1928.

Demikian disampaikan oleh General Manager BMC Ai Satria di restaurant BMC Jl. Aceh No 30 Bandung, Selasa (27/11).

Ai menuturkan, pada awalnya, BMC hanya menjual susu dan yoghurt, tetapi setelah berkembang menjadi restaurant, ditambah food and beverage, kemudian pastry and bakery juga air minum kemasan.

Diterangkan lebih lanjut oleh Ai, pada bulan Agustus tahun 2015, BMC mengembangkan usahanya yaitu dengan menambah outlet khusus kopi yaitu BMC Coffee. Diharapkan dengan dibukanya outlet khusus kopi ini bisa menjadi salah satu alternatif tempat ngopi yang sekarang ini menjadi fenomena yang menarik di kota Bandung.

“Walaupun bukan yang pertama, tapi BMC Coffee berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggannya,” kata Ai Satria.

Ai menambahkan, paduan biji kopi pilihan dan cara penyajian yang beragam bisa menjadi suatu pengalaman menikmati kopi yang yang tak terlupakan.

“Selain itu, BMC juga mempunyai produk susu yang diperuntukan khusus untuk latte. Tempat ngopi dengan harga yang bersahabat di pusat kota ini siap untuk mengupgrade cita rasa kopi yang sebenarnya,” kata Ai.

Sementara Direktur utama PT Agronesia, Albertus Pandu Dewanto menerangkan kopi yang dihidangkan oleh BMC adalah kopi-kopi pilihan dan berkualitas tinggi.

“Ini sangat penting karena kopi yang berkualitas menciptakan aroma kopi yang khas,” jelasnya.

Selain itu, Suhu air panas yang ideal untuk menyeduh kopi adalah antara 90˚ C – 95˚, suhu yang terlalu dingin atau panas akan mengurangi cita rasa kopi itu sendiri.

Lanjut Pandu, di BMC cara penyajian dan pengolahanya dilakukan secara proporsional, ini dilakukan untuk menciptakan rasa kopi yang berbeda dengan kafe kopi lainnya dalam segi rasa dan aroma.

“Disajikan secara manual atau non mesin, agar aroma dan rasa dapat dioptimalkan, kendati untuk kopi masih memakai mesin espresso. Kita mencoba jadi yang terbaik,” tandas Pandu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *